Tahukah Anda, bahwa ada beberapa jenis vaksin anak yang dianjurkan oleh pemerintah Indonesia karena merupakan imunisasi yang wajib.
Namun, ada beberapa jenis lainnya yang direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai vaksin pelengkap.
Dilansir dari CDC, vaksin dibutuhkan oleh anak untuk melindungi tubuhnya dari serangan berbagai penyakit.
Selama dua tahun pertama hidupnya, anak harus mendapat vaksin dasar. Selanjutnya, mereka masih harus menerima vaksin lengkap sesuai yang dianjurkan oleh dokter.
Apakah Anda masih awam mengenai jenis-jenis vaksin untuk anak?
Jika demikian, jangan lewatkan pembahasan berikut agar tidak ketinggalan informasinya!
Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Vaksin Wajib untuk Anak Penting
Perbedaan Imunisasi Dasar dan Lanjutan
Dilansir dari CDC, imunisasi dasar merupakan serangkaian vaksinasi yang diberikan pada periode awal kehidupan anak, yang dimulai sejak bayi lahir hingga usia 2 tahun.
Tujuannya adalah memberikan perlindungan dini terhadap penyakit-penyakit yang dapat membahayakan kesehatan anak pada masa-masa awal kehidupannya.
Beberapa vaksin yang termasuk dalam imunisasi dasar antara lain:
- vaksin hepatitis B
- vaksin polio
- vaksin DPT (difteri, pertusis, tetanus)
- Hib (haemophilus influenzae tipe B)
- BCG (tuberkulosis)
- campak.
Imunisasi dasar sangat penting untuk membangun kekebalan tubuh anak secara menyeluruh dan memberikan perlindungan sepanjang hidup.
Setelah menjalani imunisasi dasar, anak-anak kemudian mendapatkan imunisasi lanjutan atau yang juga dikenal sebagai imunisasi tambahan.
Imunisasi ini bertujuan untuk memperbarui dan meningkatkan kekebalan yang telah diperoleh sebelumnya melalui imunisasi dasar.
Beberapa vaksin yang termasuk dalam imunisasi lanjutan melibatkan penyakit yang mungkin memiliki risiko lebih tinggi ketika anak tumbuh lebih besar.
Contoh imunisasi lanjutan antara lain vaksin HPV (human papillomavirus).
Jadwal Vaksin Anak
Sebelum memutuskan untuk membawa anak Anda mendapat imunisasi, sebaiknya cek terlebih dahulu jadwal dan jenis vaksin anak di bawah ini.
Dari jadwal di atas, Anda dapat mengetahui jenis vaksin apa yang sesuai untuk usia anak saat ini.
Selain itu, pastikan Anda melakukan imunisasi anak di tempat yang tepat sesuai jadwal vaksin.
Baca Juga: Layanan Vaksin di Rumah Vaxine Care untuk Anak hingga Dewasa
Jenis-Jenis Vaksin Anak
Ada banyak varian vaksin untuk anak yang akan diberikan saat proses imunisasi.
Mulai dari polio yang diberikan saat baru lahir, hingga vaksin influenza yang dapat diberikan ketika anak berusia 18 tahun.
Untuk lebih jelasnya, mari simak informasinya di bawah ini.
1. Vaksin Polio (IPV)
Vaksin ini melindungi anak dari infeksi polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Biasanya, vaksin ini diberikan dalam beberapa dosis pada usia yang berbeda, yaitu saat 2 bulan, 4 bulan, antara usia 6-18 bulan, dan antara usia 4-6 tahun.
Baca Juga: Vaksin Polio IPV dan OPV: Manfaat hingga Efek Samping
2. Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Kombinasi vaksin ini melindungi anak dari tiga penyakit sekaligus yaitu difteri, pertusis, dan tetanus.
Difteri dan pertusis dapat menyebabkan gangguan pernapasan serius, sedangkan tetanus menyebabkan kejang otot yang berpotensi fatal.
Baca Juga: Ketahui Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Vaksin DPT untuk Anak
3. Vaksin Hepatitis B
Dilansir dari NHS, vaksinasi hepatitis B dianjurkan sejak bayi lahir untuk melindungi dari infeksi virus hepatitis B yang dapat menyebabkan kerusakan hati jangka panjang.
Baca Juga: Kupas Pentingnya Vaksin Hepatitis untuk Anak, Jenis A dan B
4. Vaksin MMR (Campak, Gondongan, Rubella)
Vaksin ini melindungi dari tiga penyakit sekaligus yaitu campak, gondongan, dan rubella (campak Jerman).
Dilansir dari Better Health, campak dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, sedangkan rubella dapat berbahaya bagi janin jika ibu hamil terinfeksi.
Baca Juga: Pentingnya Vaksin MMR untuk Dewasa beserta Prosedurnya
5. Vaksin Varicella (Cacar Air)
Vaksin ini melindungi anak dari infeksi virus cacar air.
Cacar air dapat menyebabkan ruam kulit, demam, dan rasa tidak nyaman pada anak.
Baca Juga: Tujuan, Prosedur, hingga Efek Samping Vaksin Varicella
6. Vaksin HPV (Human Papillomavirus)
Diberikan pada anak perempuan dan laki-laki untuk melindunginya dari jenis kanker yang disebabkan oleh HPV, termasuk kanker serviks, anus, dan orofaringeal.
Baca Juga: Vaksin HPV untuk Usia Berapa? Ini Rekomendasinya
7. Vaksin Influenza (Flu)
Vaksin flu direkomendasikan setiap tahun untuk anak-anak karena virus flu dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak dengan kondisi medis tertentu.
Baca Juga: Kenali Pengertian, Dosis, dan Efek Vaksin Influenza
8. Vaksin Meningokokus
Jenis vaksin ini melindungi anak dari infeksi meningitis dan sepsis yang disebabkan oleh bakteri meningokokus. Vaksin ini bisa didapatkan ketika anak baru berusia delapan minggu.
9. Vaksin Pneumokokus
Vaksin ini melindungi anak dari infeksi bakteri pneumokokus yang dapat menyebabkan pneumonia, otitis media, dan infeksi lainnya.
10. Vaksin Rotavirus (RV)
Melindungi anak dari infeksi rotavirus yang dapat menyebabkan diare parah pada anak-anak, terutama bayi dan balita.
Efek Terlambat Mendapat Vaksin pada Anak
Bila anak terlambat mendapat jenis vaksin yang sesuai dengan usianya, anak tersebut berisiko terserang penyakit yang seharusnya dilindungi oleh vaksin yang bersangkutan.
Untuk mengatasinya, Anda bisa segera menghubungi Vaxine Care, lalu meminta vaksin susulan untuk anak Anda.
Vaxine Care menyediakan beragam jenis vaksin anak yang dapat diberikan langsung di rumah Anda oleh dokter khusus vaksinasi.
Jadi tunggu apa lagi? Segera kunjungi halaman vaksinasi anak kami untuk informasi dan pemesanan.
Referensi:
CDC, diakses pada Desember 2024, Reasons to Vaccinate
CDC, diakses pada Desember 2024, Child and Adolescent Immunization Schedule by Age
NHS, diakses pada Desember 2024, Hepatitis B vaccine
Better Health, diakses pada Desember 2024, Measles
Artikel ini telah ditinjau oleh: