Ketahui Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Vaksin DPT untuk Anak

Fungsi Vaksin DPT Vaxine Care

Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kesehatan anak dari berbagai penyakit. Salah satu jenis vaksinasi untuk anak adalah vaksin DPT yang memiliki fungsi sangat penting.

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian, tujuan, jenis, waktu yang tepat dan fungsi vaksin DPT untuk anak. Yuk, langsung saja kita bahas!

Baca Juga: Kupas Pentingnya Vaksin Hepatitis untuk Anak, Jenis A dan B

Pengertian & Tujuan Vaksin DPT

fungsi vaksin dpt

Vaksinasi merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap berbagai macam penyakit yang berbahaya, termasuk vaksinasi DPT.

Vaksin DPT adalah jenis vaksinasi yang digunakan untuk melindungi anak dari tiga jenis penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Tak hanya itu, vaksin DPT mengandung antigen yang dirancang khusus untuk melawan ketiga jenis penyakit tersebut.

Tujuan dari vaksin DPT adalah untuk mencegah terjadinya penyakit difteri, pertusis, dan tetanus pada anak. Ketiga jenis penyakit tersebut dapat menyebabkan komplikasi serius dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada anak.

Oleh karena fungsi vaksin DPT ini sangat penting, maka vaksin ini sangat dianjurkan untuk diberikan kepada anak.

Mengapa Imunisasi DPT Wajib?

imunisasi DPT wajib bagi semua anak di Indonesia. Imunisasi ini merupakan bagian dari program Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) yang dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Imunisasi DPT wajib karena beberapa alasan berikut:

  • Penyakit difteri, pertusis, dan tetanus sangat menular dan berbahaya. Penyakit-penyakit ini dapat menyebar dengan mudah melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, seperti batuk, bersin, atau berbagi barang pribadi.
  • Anak-anak, terutama bayi, lebih rentan terhadap penyakit-penyakit ini. Sistem kekebalan tubuh mereka belum berkembang sempurna, sehingga mereka lebih mudah terserang dan mengalami komplikasi yang serius.
  • Imunisasi DPT sangat efektif dalam mencegah penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Vaksin ini bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang dapat melawan bakteri penyebab penyakit.
  • Imunisasi DPT aman. Efek samping yang mungkin terjadi biasanya ringan dan bersifat sementara, seperti nyeri di tempat suntikan, demam ringan, dan kemerahan.

Kapan Harus Memberikan Vaksin Ini dan Berapa Kali?

Anak-anak harus diberikan vaksin DPT pada usia tertentu sesuai dengan jadwal imunisasi yang telah ditetapkan.

Vaksin DPT pertama harus diberikan pada usia 2 bulan, kemudian diulang pada usia 4 bulan dan 6 bulan. Setelah itu, vaksin DPT harus diulang lagi pada usia 18 bulan dan pada usia 5-6 tahun.

Vaksin DPT harus diulang sesuai dengan jadwal imunisasi yang telah ditetapkan yaitu pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18 bulan, dan 5-6 tahun.

Fungsi Vaksin DPT untuk Anak-anak

fungsi vaksin dpt

Setelah membahas kapan harus memberikan vaksin DPT untuk anak, penting juga untuk mengetahui apa saja fungsi vaksin DPT bagi kesehatan anak.

Tak hanya menghindari anak dari penyakit batuk rejan, difteri, dan tetanus, terdapat berbagai fungsi lainnya yang penting bagi anak. Berikut ini adalah fungsi dari vaksin DPT.

1. Mencegah Penyakit Difteri

Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae dan menyebar melalui udara atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.

Penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan jantung, ginjal, dan saraf. Vaksin DPT dapat membantu mencegah terjadinya penyakit difteri pada anak. Dengan antibodi yang baik, anak bisa tumbuh lebih sehat dan kuat.

2. Mencegah Batuk Rejan

Batuk rejan atau pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis dan menyebar melalui udara saat seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin.

Jika anak sudah mendapatkan vaksin, kondisi seperti ini tidak akan memicu masalah yang besar.

Penyakit ini dapat menyebabkan batuk yang berkepanjangan, kesulitan bernapas, dan bahkan kematian pada bayi. Vaksin DPT dapat membantu mencegah terjadinya penyakit batuk rejan pada anak.

3. Mencegah Tetanus

Tetanus atau yang juga dikenal dengan nama lockjaw adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani yang masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka atau sayatan.

Penyakit ini dapat menyebabkan kejang otot yang menyakitkan, kaku pada leher dan rahang, serta kesulitan menelan dan bernapas. Vaksin DPT dapat membantu mencegah terjadinya penyakit tetanus pada anak.

4. Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Vaksin DPT mengandung antigen yang memiliki fungsi untuk memicu sistem kekebalan tubuh anak untuk menghasilkan antibodi yang melindungi tubuh dari infeksi difteri, batuk rejan, dan tetanus.

Dengan begitu, tubuh anak akan menjadi lebih tahan terhadap serangan penyakit dan mampu melawan infeksi dengan lebih efektif.

5. Meningkatkan Kualitas Hidup

Dengan mencegah terjadinya penyakit difteri, batuk rejan, dan tetanus pada anak, vaksin DPT dapat membantu meningkatkan kualitas hidup anak.

Anak yang sehat dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, serta dapat berpartisipasi dalam aktivitas sehari-hari dengan lebih lancar.

6. Melindungi Keluarga dan Masyarakat

Anak yang divaksinasi DPT dapat membantu mencegah penyebaran penyakit difteri, batuk rejan, dan tetanus ke keluarga dan masyarakat di sekitarnya.

Dengan begitu, anak dapat menjadi agen perubahan dalam mencegah penyebaran penyakit dan membantu menjaga kesehatan keluarga dan masyarakat.

Baca Juga: Manfaat Suntik Vitamin B Kompleks beserta Prosedurnya

Jenis-jenis Vaksin DPT

fungsi vaksin dpt

Jenis vaksin DPT ini melindungi anak dari tiga jenis penyakit sekaligus. Namun, ada beberapa jenis vaksin DPT yang berbeda, dan orang tua perlu mengetahui perbedaan fungsinya.

Berikut jenis-jenis vaksin DPT yang perlu diketahui:

1. DPT Biasa

DPT biasa merupakan jenis vaksin DPT yang sering diberikan kepada anak-anak di seluruh dunia. Vaksin ini terdiri dari kuman yang dilemahkan dari ketiga penyakit yang dilindungi: difteri, pertusis, dan tetanus.

Vaksin DPT biasa efektif dan dapat memberikan perlindungan yang baik kepada anak-anak.

Namun, vaksin ini juga dapat menyebabkan efek samping ringan hingga sedang, seperti demam, kemerahan di tempat suntikan, dan lelah.

2. DPT-HB

DPT-HB adalah jenis vaksin DPT yang juga melindungi anak dari difteri, pertusis, tetanus, serta hepatitis B. Jenis vaksin ini efektif dalam mencegah penyakit hepatitis B, yang dapat menyebabkan kerusakan hati serius.

Vaksin DPT-HB biasanya diberikan pada bayi yang baru lahir, dan kemudian diberikan kembali pada usia 1-2 dan 6 bulan.

Selanjutnya, vaksin ini dapat menyebabkan efek samping ringan, seperti kemerahan di tempat suntikan dan demam.

3. DPT-IPV

DPT-IPV adalah jenis vaksin DPT yang memiliki fungsi untuk melindungi anak dari difteri, pertusis, tetanus, serta polio. Jenis vaksin ini efektif dalam mencegah polio, yang dapat menyebabkan kelumpuhan yang serius.

Vaksin DPT-IPV biasanya diberikan pada bayi yang baru lahir, dan kemudian diberikan kembali pada usia 2-4 bulan.

Tak hanya itu, vaksin ini dapat menyebabkan efek samping ringan, seperti kemerahan di tempat suntikan dan demam.

4. DPT-HB-IPV

DPT-HB-IPV adalah jenis vaksin DPT yang melindungi anak dari difteri, pertusis, tetanus, hepatitis B, dan polio. Jenis vaksin ini efektif dalam mencegah kelima penyakit tersebut.

Vaksin DPT-HB-IPV biasanya diberikan pada bayi yang baru lahir, dan kemudian diberikan kembali pada usia 2-4 bulan. Selanjutnya, vaksin ini dapat menyebabkan efek samping ringan, seperti kemerahan di tempat suntikan dan demam.

Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Vaksin Wajib untuk Anak Penting

Efek Samping Vaksin DPT untuk Anak

Vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) adalah vaksin penting yang diberikan kepada anak-anak untuk melindungi mereka dari tiga penyakit berbahaya: difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Vaksin ini aman dan efektif, namun seperti halnya obat-obatan lainnya, vaksin DPT juga dapat menimbulkan beberapa efek samping.

Efek samping vaksin DPT umumnya ringan dan hilang dalam beberapa hari. Berikut adalah beberapa efek samping yang paling umum terjadi:

  • Demam: Demam ringan (di bawah 38°C) adalah efek samping yang paling umum terjadi setelah vaksin DPT. Demam biasanya muncul dalam waktu 24 jam setelah vaksinasi dan dapat berlangsung selama 1-3 hari.
  • Nyeri, kemerahan, dan bengkak di tempat suntikan: Rasa sakit, kemerahan, dan bengkak di tempat suntikan adalah efek samping yang umum terjadi setelah menerima suntikan apapun, termasuk vaksin DPT. Rasa sakit dan bengkak biasanya ringan dan hilang dalam beberapa hari.
  • Kehilangan nafsu makan: Anak mungkin mengalami kehilangan nafsu makan setelah vaksinasi DPT. Hal ini biasanya bersifat sementara dan akan kembali normal dalam beberapa hari.
  • Rewel: Anak mungkin menjadi lebih rewel dan mudah menangis setelah vaksinasi DPT. Hal ini juga biasanya bersifat sementara dan akan kembali normal dalam beberapa hari.

Dapatkan Vaksin DPT di Rumah Bersama Klinik Vaksin Vaxine Care

Fungsi vaksin DPT sangatlah penting untuk anak-anak. Oleh karenanya, orang tua sebaiknya memastikan bahwa anak mereka mendapat vaksin DPT sesuai jadwal.

Biasanya vaksin DPT akan dilakukan di Puskesmas atau Posyandu terdekat yang ada di rumah.

Namun, tak hanya kedua fasilitas kesehatan tersebut, Anda juga bisa mendapatkan vaksin DPT untuk anak melalui Klinik Vaksin terpercaya, salah satunya Vaxine Care.

Vaxine Care menyediakan berbagai jenis vaksin anak, salah satunya DPT, yang berkualitas dan terjamin keamanannya. Selain itu, Anda bisa melakukan vaksin di rumah yang dilakukan oleh dokter profesional dari Vaxine Care.

Dengan rutin melakukan vaksinasi anak sesuai jadwal, Anda dapat meningkatkan kesehatan anak secara maksimal. Segera reservasikan jadwal vaksinasi DPT anak di Vaxine Care melalui kontak kami.

 

Reference:

 

Artikel telah ditinjau oleh:

dr. Yenny Tirtaningrum

dr. Yenny Tirtaningrum

Artikel Lainnya