Mendapatkan Vaksin Cacar Ular merupakan cara yang ideal jika Anda ingin mencegah penyakit herpes zoster (cacar ular/cacar api) kambuh. Termasuk ingin meminimalkan keluhan serta menghindari komplikasi.
Dilansir dari Medpark Hospital, herpes zoster sendiri terjadi karena reaktivasi virus yang menyebabkan gejala seperti ruam dan bintil berisi cairan yang terasa nyeri, gatal, atau terbakar.
Biasanya, penderita hanya mengalami gejala pada satu sisi saja di tubuhnya.
Namun, herpes zoster bisa menimbulkan komplikasi seperti nyeri hebat meskipun penderitanya sudah sembuh.
Jadi, simak informasi selengkapnya tentang vaksinasi untuk kondisi tersebut di bawah ini:
Baca Juga: Perbedaan Ciri-Ciri, Penularan, Gejala Cacar Air dan Cacar Api
Apa Itu Vaksin Cacar Ular?
Vaksin yang juga dikenal dengan vaksin herpes zoster ini adalah upaya perlindungan untuk penyakit cacar ular atau cacar api serta komplikasinya.
Mendapatkan vaksin ini akan memberikan kekebalan yang dapat bertahan sampai 10 tahun.
Selain itu, vaksin ini dapat meminimalkan keparahan gejala bagi penderita cacar ular dan menurunkan risiko kambuhnya penyakit.
Penyebab dari kondisi herpes zoster ini yakni karena virus Varicella zoster yang reaktivasi, yaitu ketika virus yang sebelumnya tidur jadi aktif dan berkembang lagi dalam tubuh.
Dilansir dari Cleveland Clinic, Anda yang memiliki riwayat cacar air maupun herpes zoster bisa mengalami reaktivasi virus Varicella zoster.
Sebab, kedua kondisi itu sama-sama disebabkan oleh virus tersebut. Setelah sembuh dari cacar air, virus menjadi tidak aktif (dorman) dalam tubuh.
Kemudian, virus bisa aktif lagi dan memicu kondisi herpes zoster. Bila sudah seperti itu, Anda wajib vaksinasi herpes zoster karena vaksin itu satu-satunya pelindung dari penyakit herpes zoster serta komplikasinya.
Baca Juga: Perbedaan Penyebab, Gejala Herpes Zoster dan Herpes Simplex
Tujuan dan Manfaat Vaksin Cacar Ular
Tujuan vaksinasi cacar ular secara umum adalah mencegah Anda dari terinfeksi virus Varicella zooster, yaitu virus yang jadi penyebab timbulnya gejala cacar ular.
Vaksinasi juga dapat mengurangi risiko komplikasi serta mencegah kekambuhan dari penyakit ini.
Vaksin juga mampu meringankan gejala bagi penderita penyakit cacar ular yang mengalaminya di kemudian hari. Termasuk membantu proses kesembuhan penderita cacar ular lebih cepat waktunya.
Bila melakukan vaksinasi cacar ular, Anda tidak hanya terhindar dari mengalami penyakit herpes zoster dan komplikasinya. Namun, manfaatnya turut melindungi Anda dari kondisi komplikasi seperti:
- Kebutaan;
- Posterpethic neuralgia;
- Ramsay Hunt Syndrome;
- Infeksi kulit.
Baca Juga: Apakah Herpes Zoster Menular? Bagimana Penyebarannya?
Jadwal Pemberian Vaksin Cacar Ular
Mencegah penyakit cacar ular dengan vaksinasi herpes zoster bisa mengikuti jadwal pemberian berdasarkan rekomendasi dokter spesialis kulit dan juga kelamin.
Umumnya, dokter akan merekomendasikan pemberian vaksin menurut kelompok umurnya sebagai berikut:
-
Di Bawah 19 Tahun (Termasuk Anak)
Pemberian pada anak tidak rutin. Namun, direkomendasikan melengkapi status imunisasi dan melakukan vaksinasi Varicella di usia 12 tahun.
-
Berusia 19 hingga 50 Tahun
Pemberian diperuntukkan pada orang dewasa yang berusia 19 sampai dengan 50 tahun dengan dosis 2 kali vaksinasi.
Jarak antar dosis vaksin adalah 1 hingga 2 bulan.
-
Berusia Setara atau di Atas 50 Tahun
Pemberian diperuntukkan bagi orang dewasa dengan usia di atas 50 tahun dengan dosis sebanyak 2 kali.
Jarak antar dosis vaksin adalah 2 hingga 6 bulan.
Petunjuk Vaksin Cacar Ular
Walaupun vaksinasi dapat dilakukan untuk segala usia, namun terdapat beberapa kelompok yang sebaiknya segera mendapatkan vaksin herpes zoster.
Kelompok tersebut meliputi:
- Orang dewasa berusia melebihi 50 tahun;
- Orang dewasa berusia melebihi 18 tahun serta merasakan penurunan sistem imun tubuh.
Kontraindikasi Vaksin Cacar Ular
Vaksinasi cacar ular memang cenderung aman. Tetap saja, terdapat kategori kecil yang dilarang menerima vaksinasi ini.
Daftar kategori kecil yang dianggap kelompok kontraindikasi dalam pemberian vaksin herpes zoster yaitu:
- Ibu hamil atau menyusui;
- Memiliki riwayat menderita alergi berat pada salah satu komponen dalam vaksin;
- Sedang mengalami infeksi herpes zoster;
- Sedang menderita herpes, khususnya fase akut (kondisi sedang parah-parahnya);
- Hasil pengecekan antibodi untuk virus Varicella zoster adalah negatif (sebaiknya mendapatkan vaksin cacar air saja).
Efek Samping Vaksin Cacar Ular
Tidak berbeda dengan vaksin lainnya, melakukan vaksinasi cacar ular pun memiliki efek samping tersendiri.
Berikut daftar efek samping yang perlu Anda perhatikan:
- Nyeri dengan dan/atau tanpa bengkak di area penyuntikkan vaksin;
- Kemerahan yang timbul memar pada area penyuntikkan vaksin;
- Lebih mudah lelah;
- Nyeri otot;
- Sakit perut dan/atau mual;
- Sakit kepala;
- Demam hingga menggigil.
Selain daftar di atas, terdapat efek samping lain yang dapat terjadi juga setelah vaksinasi cacar ular meskipun sangat jarang kemungkinannya.
Dilansir dari Shingrix, efek samping yang dimaksud adalah gangguan sistem saraf tingkat serius serta Guillain-Barré Syndrome (GBS).
Melakukan vaksinasi untuk cacar ular kini lebih mudah dengan layanan Vaksin Cacar Api / Cacar Ular (Herpes Zoster) Shingrix dari Vaxine Care! Anda akan dilayani sepenuhnya oleh dokter yang memiliki spesialisasi vaksinasi.
Bila ingin lebih praktis, Anda tinggal pesan vaksinasi home service saja! Harga sudah termasuk biaya transportasi serta jasa dokter dan bebas biaya admin.
Vaxine Care juga menerima permintaan vaksinasi on-site, jadi bisa di kantor atau di mana pun Anda berada.
Jangan tunda lagi! Mari dapatkan vaksin cacar ular dan atur jadwal vaksinasi dengan menghubungi kontak kami!
Referensi:
Medpark Hospital, diakses pada Januari 2025, Herpes zoster: Causes, Symptoms, Treatments
Cleveland Clinic, diakses pada Januari 2025, Varicella-Zoster Virus (VZV)
Shingrix, diakses pada Januari 2025, What are the Possible Side Effects of Shingrix?
Artikel telah ditinjau oleh: