Perbedaan Penyebab, Gejala Herpes Zoster dan Herpes Simplex

Perbedaan Penyebab, Gejala Herpes Zoster dan Herpes Simplex

Penyakit herpes ditandai dengan munculnya lepuhan berwarna kemerahan pada bagian kulit tubuh. Setidaknya ada dua jenis herpes yang sering dialami, yaitu herpes simpleks dan herpes zoster. Meski sama-sama herpes, tetapi perbedaan herpes zoster dan herpes simplex sangat mencolok.

Kedua penyakit herpes ini memiliki banyak perbedaan mulai dari penyebab, gejala awal, hingga penangannya. Bila ingin mengetahui informasinya, maka langsung saja disimak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Perbedaan Herpes Zoster dan Herpes Simplex 

Berikut ini adalah perbedaan antara penyakit herpes zoster dan herpes simplex yang paling utama:

Baca Juga: 4 Vitamin untuk Meredakan Gejala Asam Lambung

1. Penyebab Herpes Zoster dan Herpes Simplex

Penyakit herpes zoster ataupun simplex ternyata disebabkan oleh beberapa virus yang berbeda. Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

  • Penyebab Herpes Zoster

Herpes zoster disebabkan oleh virus yang sama dengan virus penyebab cacar air, yakni varicella zoster (VZV). Seseorang yang pernah menderita cacar air, maka sangat beresiko mengalami penyakit herpes zoster. 

Risiko terpapar herpes zoster bisa lebih tinggi jika sudah memasuki usia lansia yang lebih dari 60 tahun. Hal tersebut sangat wajar karena sistem kekebalan tubuh di usia lanjut yang sudah semakin berkurang. 

Jika sudah terkena herpes zoster, maka dengan mudah menularkan virus varicella zoster kepada siapapun di lingkungannya. Biasanya terjadi melalui kontak secara langsung dengan luka ruam terbuka akibat herpes zoster.

  • Penyebab Herpes Simplex

Berbeda dengan sebelumnya, terdapat dua jenis virus yang memicu penyakit herpes simplex, yakni:

  • Herpes Simple Virus Type-1 (HSV-1)

Virus pertama yang menjadi penyebab herpes simplex adalah herpes simplex virus type-1 atau HSV-1. Keberadaan virus ini sangat berbahaya karena bisa menyebar dengan mudah melalui kontak kulit. Apalagi bisa menyebabkan luka lepuh yang cukup parah di bagian mulut atau bibir.

Lebih parahnya, virus tersebut dapat menyebar ke organ genital setelah melakukan seks oral. Apabila dibiarkan begitu saja, kondisi kulit bisa semakin parah sehingga herpes simplex semakin sulit disembuhkan. 

  • Herpes Simplex Virus Type-2 (HSV-2)

Virus herpes simplex type-2 menyebar melalui kontak seksual yang mengakibatkan herpes genital atau kelamin. HSV-2 termasuk penyakit yang mudah menular, meskipun lukanya dalam kondisi tertutup ataupun terbuka.

2. Gejala Herpes Zoster dan Herpes Simplex

Herpes zoster merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang biasa disebut dengan cacar api atau cacar ular.  Semua orang berisiko terkena penyakit tersebut, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lanjut usia.

Gejala yang ditimbulkan oleh penyakit herpes zoster ternyata berbeda dengan herpes simplex. Perbedaan herpes zoster dan herpes simplex dari segi gejala hanya mempengaruhi sebagian kecil dari organ tubuh.

Bagi penderita herpes zoster atau cacar api, biasanya akan merasakan gejala sebagai berikut:

  • Demam yang diikuti dengan sakit kepala
  • Rasa nyeri, terbakar, kesemutan hingga mati rasa pada kulit
  • Setelah nyeri parah, muncul adanya ruam merah yang mengganggu
  • Lepuh berisi cairan yang seperti terlihat pecah dan mengeras
  • Rasa gatal yang tak terhingga
  • Menjadi sensitif terhadap cahaya
  • Rasa kelelahan berkepanjangan meskipun sudah beristirahat

Sementara itu, gejala yang disebabkan oleh penyakit herpes simplex atau herpes genital adalah sebagai berikut:

  • Luka herpes (lesi) yang dimulai dengan kesemutan, gagal, hingga mati rasa.
  • Area luka yang menjadi bengkak dan lunak saat ditekan
  • Nyeri otot dan demam sehingga mirip dengan flu
  • Muncul benjolan di sekitar selangkangan akibat infeksi yang sudah menyebar ke bagian mata
  • Rasa sakit mulai dari punggung bawah, paha hingga lutut

 

3. Penanganan Herpes Simplex dan Herpes Zoster

Penyakit herpes zoster ataupun herpes simplex ternyata sama-sama tidak bisa diobati. Meskipun begitu, masih ada perawatan khusus yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala sekaligus mencegah komplikasi. Penanganan inilah yang menjadi perbedaan herpes zoster dan herpes simplex selanjutnya.

  • Penanganan Herpes Zoster

Penanganan pertama yang diberikan dokter untuk pengidap herpes zoster adalah memberikan obat-obatan. Obat-obatan antivirus herpes ini bisa dalam bentuk krim, gel, tablet, ataupun salep. Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:

  • Famciclovir
  • Zovirax atau acyclovir
  • Valtrex atau valacyclovir

Herpes zoster terkadang bisa menyebabkan sakit parah sehingga memperburuk kondisi yang dialami. Maka dari itu, dokter biasanya juga akan meresepkan berbagai obat berikut ini:

  • Obat yang memiliki kandungan narkotika seperti kodein
  • Obat pengurang rasa nyeri, gatal, dan pembengkakan pada kulit seperti lidokain. Obat ini tersedia dalam bentuk krim, semprotan, gel dan penutup kulit.
  • Suntikan untuk membuat kulit mati rasa seperti korikosteroid dan anestesi lokal
  • Antidepresan trisiklik seperti desimpramin, klomipramin, amoxapine, dan amitriptyline. 
  • Antikonvulsan untuk mengurangi rasa nyeri berkepanjangan seperti amitriptyline
  • Patch topikal capsaicin untuk meredakan nyeri pada bagian otot dan persendian
  • Penanganan Herpes Simplex

Seperti halnya herpes zoster, dokter akan memberikan obat antivirus untuk meredakan herpes simplex. Namun, obat-obatan ini hanya disarankan untuk diminum ketika gejala herpes simplex mulai muncul di bagian kulit.

Baca Juga: Waspadai Cara Penularan Demam Berdarah, Siklus dan Gejalanya

Inilah obat-obatan antivirus yang digunakan untuk meringankan gejala herpes simplex:

  • Zovirax untuk mengurangi tingkat keparahan sekaligus lamanya infeksi yang dialami
  • Valacyclovir yang bisa digunakan untuk menyembuhkan luka pada kulit

Perbedaan herpes zoster dan herpes simplex bisa diketahui dari penyebab, gejala dan penanganannya. Jika terdiagnosis herpes, maka konsumsi makanan bergizi dan istirahat cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Lakukan juga perawatan sesuai anjuran dokter untuk mempercepat proses penyembuhan.

Jika Anda membutuhkan vaksin cacar ular atau cacar api di daerah Jabodetabek, segera hubungi Vaxine Care. Pastikan Anda dan semua orang tersayang terlindungi!

 

Artikel telah ditinjau oleh:

dr Dimas Adhi Pradita

dr. Dimas Adhi Pradita M.Kes (A3M)., AIFO-K

Artikel Lainnya