Vaksin Rabies untuk Manusia: Jenis, Dosis, Efek Samping

Vaksin Rabies untuk Manusia: Pentingnya Pencegahan dan Perlindungan

Penyakit rabies adalah penyakit menular dari hewan ke manusia. Ini adalah penyakit yang serius dan berpotensi fatal bagi manusia.

Untungnya, vaksin rabies untuk manusia bisa menjadi solusi efektif dalam pencegahan dan pengobatan penyakit ini.

Pada artikel ini akan membahas pentingnya vaksin rabies untuk manusia dan informasi tentang jenis vaksin, waktu pemberiannya, manfaat hingga efek sampingnya untuk kesehatan manusia.

Baca Juga: Vaxine Care: Klinik Vaksin Jakarta, Layanan & Dokter Terbaik

Apa Itu Penyakit Rabies dan Apa Gejalanya?

Rabies adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat yang disebabkan oleh infeksi Lyssavirus.

Virus rabies umumnya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi, menyebar melalui sistem saraf, mencapai otak dan menyebabkan peradangan yang parah.

Gejala yang ditimbulkan penyakit ini meliputi:

  • perubahan perilaku
  • gangguan neurologis
  • kejang
  • delirium atau kondisi kebingungan parah dan susah fokus.

Penyakit ini memiliki tingkat kematian yang sangat tinggi jika tidak segera diobati. Oleh karena itu, vaksin rabies menjadi sangat penting dalam pencegahan dan pengobatan.

Dilansir dari WHO, penyakit rabies hampir selalu berakibat fatal setelah gejalanya muncul. Bahkan tingkat kematiannya hampir mencapai 100%. Oleh karena itu, vaksin rabies menjadi langkah pencegahan yang sangat penting.

Siapa yang Perlu Vaksin Rabies?

Vaksin rabies direkomendasikan untuk orang-orang yang berisiko tinggi terpapar virus rabies, seperti misalnya:

  • Orang yang bekerja dengan hewan liar atau bekerja di laboratorium penyakit menular. Misalnya peternak, dokter hewan maupun peneliti di laboratorium.
  • Orang yang tinggal atau hendak bepergian ke daerah-daerah di mana rabies merupakan ancaman yang signifikan dan menjadi penyakit endemis di sana.
  • Orang yang telah tergigit atau terpapar hewan yang diduga terinfeksi rabies. Untuk kondisi ini, vaksin rabies harus sesegera mungkin dilakukan untuk menghindari munculnya gejala.

Jenis-jenis Vaksin Rabies untuk Manusia

Dilansir dari WHO, ada 2 jenis vaksin anti-rabies (VAR) yang umumnya digunakan. Berikut penjelasan lebih rincinya:

1. Vaksin Profilaksis Pra-Pajanan (PrPP)

Ini merupakan vaksinasi yang diberikan sebagai tindakan pencegahan sebelum terpapar atau terinfeksi virus rabies.

Vaksin ini membantu membentuk antibodi untuk melawan infeksi virus sejak awal. Orang yang berisiko tinggi terpapar virus rabies dianjurkan untuk mendapatkan vaksin PrPP.

Vaksin ini terdiri dari tiga dosis yang diberikan sesuai jadwal yang ditentukan oleh tenaga medis sebagai berikut:

    • Dosis 1: Diberikan pertama kali oleh dokter.
    • Dosis 2: Diberikan 7 hari setelah dosis pertama.
    • Dosis 3: Diberikan 21 hari setelah dosis pertama.

Meski demikian, dosis tambahan mungkin diperlukan untuk orang yang berisiko sangat tinggi terinfeksi virus rabies.

Jika seseorang telah mendapatkan vaksin PrPP sebelumnya dan kemudian terpapar virus rabies, vaksin PEP dapat diberikan sebagai langkah pengobatan.

Jumlah dosis vaksin PEP akan bervariasi tergantung pada riwayat vaksinasi sebelumnya.

2. Vaksin Profilaksis Pasca Pajanan (PEP)

PEP merupakan vaksin yang digunakan untuk mengantisipasi kemunculan gejala setelah terpapar virus rabies.

Jumlah dosis vaksin yang diberikan bervariasi tergantung apakah seseorang telah mendapatkan vaksin PrPP sebelumnya atau belum.

Namun secara umum, vaksin diberikan sebanyak 4 dosis dalam 3 kali kunjungan, dengan jadwal sebagai berikut:

    • Dosis 1 & 2: Diberikan pertama kali oleh dokter pada hari ke-0. Satu dosis di sebelah kiri dan satu dosis di lengan kanan atas.
    • Dosis 3: Diberikan pada hari ke-7 di lengan atas.
    • Dosis 4: Diberikan hari ke-21 di lengan atas.

Baca Juga: 5 Manfaat, Jenis, dan Urutan Vaksin Bayi Baru Lahir Lengkap

Efek Samping Vaksin Rabies untuk Manusia

Seperti halnya dengan sebagian besar vaksin, vaksin rabies juga dapat memiliki efek samping yang mungkin timbul setelah vaksinasi.

Efek samping umumnya ringan dan tidak serius, seperti:

  • demam ringan
  • nyeri otot dan sendi
  • sakit kepala
  • sakit perut
  • kulit memerah dan nyeri pada tempat suntikan

Jarang sekali terjadi reaksi alergi serius terhadap vaksin ini. Biasanya efek samping ini akan mereda dengan sendirinya.

Namun, sangat penting untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum melakukan vaksinasi untuk mendapat informasi yang tentang efek samping yang mungkin terjadi.

Meski efek sampingnya sering kali hanya ringan, namun ada beberapa kondisi medis tertentu yang membuat seseorang tidak boleh mendapatkan vaksin rabies, seperti:

  • alergi terhadap kandungan obat dalam vaksin
  • HIV/AIDS
  • penyakit kanker
  • mengonsumsi obat yang melemahkan sistem imun
  • wanita hamil atau menyusui.

Baca Juga: Kenali Jenis-jenis Vaksin yang Penting untuk Lansia Ini!

Di Mana Mendapatkan Vaksin Rabies untuk Manusia?

Dilansir dari NHS, vaksin rabies merupakan langkah pencegahan yang efektif untuk melindungi manusia dari penyakit rabies yang serius dan berpotensi fatal.

Vaksinasi pada waktu yang tepat sangat penting untuk meningkatkan perlindungan terhadap virus rabies.

Untuk mendapat vaksin rabies untuk manusia, Anda bisa mengunjungi rumah sakit atau klinik vaksin.

Untuk mendapat vaksin rabies untuk manusia, Anda bisa mengunjungi klinik Vaxine Care

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua rumah sakit atau klinik vaksin menyediakan vaksin rabies ini.

Jika Anda membutuhkan vaksin rabies untuk manusia, Anda bisa menghubungi Klinik Vaksin Vaxine Care. Vaxine Care memberikan layanan vaksinasi yang dilakukan oleh dokter khusus vaksinasi sehingga keamanannya terjamin.

Kami juga menyediakan layanan vaksinasi di rumah (home service) untuk kawasan Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Segera hubungi kami untuk informasi lebih lanjut!

 

 

Referensi: 

WHO, diakses pada Desember 2024, Rabies

WHO, diakses pada Desember 2024, Immunization, Vaccines and Biologicals

NHS, diakses pada Desember 2024, Rabies – Vaccination

 

 

Artikel ini telah ditinjau oleh:

dr. Axel Jusuf

dr. Axel Jusuf

Artikel Lainnya