Inilah 5 Vitamin untuk Kebas dan Kesemutan

Inilah 5 Vitamin untuk Atasi Kebas dan Kesemutan

Kebas merupakan kondisi yang ditandai dengan mati rasa, sedangkan kesemutan berupa rasa sakit seperti ditusuk oleh ratusan jarum. Untuk mengatasi keduanya, Anda bisa mengkonsumsi vitamin untuk kebas dan kesemutan.

Pasalnya kedua kondisi tidak nyaman tersebut seringkali disebabkan oleh kurangnya kadar vitamin tertentu dalam tubuh.

Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas mengenai apa saja vitamin yang dapat meredakan kebas dan kesemutan, serta apa penyebab kebas dan kesemutan.

Sebelum itu, mari kita bahas dulu apa sih perbedaan kebas dan kesemutan? Yuk kita bahas!

Perbedaan Kebas dan Kesemutan

Kebas dan kesemutan sering muncul bersamaan, tapi sebenarnya keduanya berbeda.

  • Kebas adalah kondisi mati rasa pada bagian tubuh tertentu, biasanya disebabkan oleh aliran darah atau fungsi saraf yang terganggu.

  • Kesemutan adalah rasa seperti ditusuk jarum atau geli yang timbul karena saraf mulai kembali aktif setelah aliran darah atau saraf yang terhambat pulih.

Jika kebas hanya berlangsung sebentar setelah duduk atau tidur dengan posisi tertentu, biasanya tidak berbahaya. Namun, bila sering terjadi tanpa sebab yang jelas, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

Baca Juga: Vitamin Booster untuk Lansia: Kunci Energi dan Imun di Usia Senja

Apa Vitamin untuk Kebas dan Kesemutan?

Asupan vitamin yang cukup, dapat membantu tubuh untuk bekerja dengan baik, termasuk mencegah gejala kebas dan kesemutan.

Untuk mengatasi kondisi ini, Anda bisa mengonsumsi vitamin yang dibutuhkan, sebagai berikut:

1. Vitamin B

Vitamin untuk kebas dan kesemutan yang pertama adalah vitamin B, terutama vitamin B1, B6 dan B12.

Jenis vitamin ini dapat membantu tubuh menangkal penyakit dan gangguan saraf, seperti kebas dan kesemutan.

Masing-masing jenis vitamin B ini bekerja untuk mendorong proses regenerasi jaringan saraf, memelihara kesehatan, dan melindungi sel-sel dalam tubuh.

Ketiga jenis vitamin B tersebut sangat baik untuk dikonsumsi tiap hari dengan dosis yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Berikut dosis vitamin B yang dianjurkan untuk menangani kondisi kekurangan vitamin B:

  • Vitamin B1: 50 hingga 300 miligram per hari untuk dewasa, dan 10 hingga 50 miligram per hari untuk anak-anak.
  • Vitamin B6: 2,5 hingga 10 miligram per hari.
  • Vitamin B12: 25 hingga 2.000 mikrogram per hari untuk dewasa, dan 1.000 mikrogram per hari untuk anak-anak.

Namun, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis vitamin B yang tepat, karena harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan masing-masing orang.

Jika Anda tertarik dengan layanan infus/suntik vitamin yang aman di area Jakarta, Anda dapat menghubungi kami.

2. Vitamin E

Vitamin kedua adalah vitamin E yang mengandung antioksidan yang baik untuk menurunkan risiko penyakit berbahaya, menjaga kesehatan peredaran darah dan sistem reproduksi.

Dilansir dari Mayo Clinic, apabila kadar vitamin E di dalam tubuh hanya sedikit, maka hal ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit saraf, seperti neuropati perifer.

Penyakit tersebut membuat tangan, kaki atau anggota tubuh lain terasa kebas dan kesemutan.

Dengan begitu, penting bagi kita untuk memantau asupan vitamin E ke dalam tubuh setiap harinya.

Dosis vitamin E yang disarankan untuk orang dewasa adalah sebesar 15 miligram per hari.

3. Acetylcysteine (Asetilsistein)

Acetylcysteine adalah nutrisi yang mengandung sifat antioksidan.

Sejumlah penelitian menemukan bahwa nutrisi ini membantu dalam memberikan perlindungan pada saraf, serta mengatasi sakit yang disebabkan oleh saraf seperti kesemutan.

Dalam salah satu penelitian, N-acetylcysteine telah terbukti memperbaiki neuropati perifer akibat kerusakan saraf perifer, dengan gejala mati rasa, kesemutan, dan nyeri yang dapat mengakibatkan manifestasi kulit.

4. Alpha Lipoic Acid (ALA)

Vitamin yang berikutnya adalah ALA yang fungsinya mencegah kerusakan pada sistem saraf.

Oleh karena itu, ALA bagus untuk mengatasi kebas dan kesemutan.

Kebanyakan obat untuk sakit neuropati mengandung nutrisi ini, karena terbukti mampu melancarkan peredaran darah dan mengurangi peradangan.

5. Asetil L-karnitin (ALC)

Asetil L-karnitin (ALC) adalah asam amino sekaligus antioksidan yang mampu mengatur sakit neuropati akibat diabetes serta meningkatkan fungsi kerja saraf.

Jenis vitamin ini umumnya tersedia dalam bentuk suplemen.

ALC bekerja dalam meringankan gejala neuropati serta mengatasi kesemutan akibat saraf bermasalah.

Baca Juga: Bisakah Infus & Suntik Vitamin untuk Atasi Badan Lemas?

6. Magnesium

Magnesium adalah mineral yang berperan penting dalam fungsi saraf dan otot. Mineral ini membantu mengatur aliran ion kalsium dalam sel saraf sehingga transmisi sinyal berjalan normal. Kekurangan magnesium bisa memicu saraf menjadi hiperaktif, yang berujung pada kesemutan dan kram.

Sumber makanan kaya magnesium: kacang almond, kacang mete, bayam, kale, dan gandum utuh.
Kebutuhan harian: sekitar 310–420 mg untuk orang dewasa.

7. Kalsium

Selain baik untuk tulang, kalsium juga penting untuk sistem saraf. Mineral ini membantu transmisi saraf, yaitu proses pengiriman sinyal dari otak ke seluruh tubuh. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan gejala seperti kebas, kesemutan, dan kram otot.

Sumber makanan kaya kalsium: susu, keju, yoghurt, ikan sarden, salmon, serta sayuran hijau.
Kebutuhan harian: sekitar 1.000 mg untuk orang dewasa.

8. Tembaga

Tembaga merupakan mineral esensial yang berfungsi menjaga mielin, lapisan pelindung saraf. Tanpa mielin yang cukup, saraf bisa rusak dan memicu gejala neuropati seperti kebas dan kesemutan.

Sumber makanan kaya tembaga: kerang, hati sapi, kacang-kacangan, biji-bijian, kentang, dan buah ara.
Kebutuhan harian: sekitar 900 mikrogram untuk orang dewasa.

Mengapa Kebas dan Kesemutan Terjadi?

Kebas dan kesemutan yang terjadi pada tangan

Kebas adalah kondisi yang disebabkan oleh gangguan pada saraf sehingga membuatnya mati rasa. Seringkali kebas disertai dengan kesemutan.

Bagian tubuh yang sering mengalami kebas dan kesemutan adalah kaki, lengan, tungkai, jari dan tangan.

Pengobatan untuk kebas dan kesemutan akan diberikan berdasarkan penyebab masalahnya.

Berikut beberapa penyebab dari kebas dan kesemutan:

1. Kekurangan Vitamin Neurotropik

Penyebab kebas dan kesemutan yang pertama adalah kekurangan asupan vitamin B1, B6, dan B12 dalam tubuh.

Ketiga jenis vitamin B tersebut sering disebut sebagai vitamin neurotropik, yang sangat berperan dalam menjaga kesehatan saraf.

Tubuh tidak bisa memproduksi sendiri vitamin neurotropik ini, sehingga kita membutuhkan asupan yang cukup dari luar tubuh.

Baca Juga: Apa Itu Vitamin Neurotropik? Ini Manfaatnya!

2. Terhambatnya Aliran Darah ke Saraf

Saraf yang mengalami tekanan karena aktivitas tertentu dapat menyebabkan kebas atau kesemutan sementara.

Contoh aktivitas yang menyebabkan masalah ini adalah:

  • Duduk bersila
  • Tidur dengan kepala bertumpu pada tangan
  • Berdiri lama dengan posisi yang sama
  • Mengenakan sepatu dengan ukuran terlalu kecil.

Jika penyebabnya karena aktivitas tersebut, seharusnya kesemutan akan hilang dalam hitungan menit setelah tekanan pada bagian tubuh tertentu dihilangkan.

3. Efek Samping Obat-obatan

Penyebab berikutnya adalah obat-obatan. Ada beberapa jenis obat yang memiliki efek samping kebas dan kesemutan, seperti antibiotik, obat kemoterapi, dan obat imunoterapi.

Selain itu, minum alkohol berlebihan juga bisa menjadi penyebab tubuh mengalami kebas dan kesemutan.

4. Masalah pada Kulit

Kulit yang mengalami masalah seperti cedera, radang dan ruam juga seringkali menyebabkan kebas dan kesemutan.

Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada area kulit yang bermasalah tersebut.

5. Faktor Medis

Bagi yang mempunyai riwayat kondisi medis tertentu lebih berisiko terkena kebas dan kesemutan yang berkepanjangan.

Beberapa faktor medis yang dapat menyebabkan kondisi ini adalah:

Pengobatan Kebas dan Kesemutan

Untuk kasus yang ringan, cara mengobatinya cukup dengan menggoyang-goyangkan anggota tubuh yang sedang kebas dan kesemutan agar melancarkan peredaran darah yang ada.

Sedangkan kasus yang lebih berat karena disebabkan oleh kondisi medis tertentu, sehingga disarankan untuk memeriksakan langsung ke dokter.

Dokter akan melakukan pemeriksaan yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi penyebab kebas dan kesemutan yang Anda rasakan.

Selain itu, penting juga menjaga pola hidup sehat dengan memperhatikan asupan nutrisi tubuh, termasuk asupan vitamin untuk kebas dan kesemutan agar sistem saraf tetap terjaga.

Baca Juga: Apa itu Injeksi Vitamin? Ini Manfaat hingga Prosedurnya

Peran Vitamin B12 dalam Mengurangi Kesemutan

Vitamin B12 adalah salah satu vitamin neurotropik terpenting yang berperan dalam pembentukan sel darah merah dan menjaga kesehatan saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat menimbulkan neuropati perifer, dengan gejala utama berupa kebas, kesemutan, dan kelemahan otot.

Menurut National Institutes of Health (NIH), kebutuhan vitamin B12 orang dewasa adalah sekitar 2,4 mikrogram per hari. Anda bisa mendapatkannya dari sumber hewani seperti daging merah, ikan, telur, dan susu.

Untuk kondisi kekurangan B12, dokter biasanya merekomendasikan suplemen dosis tinggi atau injeksi vitamin B12 agar efeknya lebih cepat.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika kebas dan kesemutan hanya berlangsung sebentar, biasanya bisa hilang dengan sendirinya. Namun, segera konsultasikan ke dokter bila Anda mengalami:

  • Kebas atau kesemutan yang sering kambuh tanpa sebab jelas.

  • Gejala berlangsung lebih dari beberapa jam.

  • Disertai kelemahan otot, gangguan penglihatan, atau sulit berbicara.

Penanganan medis penting untuk memastikan apakah gejala disebabkan kekurangan vitamin atau masalah medis lain seperti diabetes, carpal tunnel syndrome, atau gangguan saraf serius.

Dapatkan Vitamin untuk Kebas dan Kesemutan yang Efektif di Jakarta

Konsultasi suntik & infus vitamin yang aman dengan dokter di Klinik Wellness Vaxine Care

Vitamin B merupakan jenis vitamin yang sangat baik untuk saraf. Oleh karena itu, tidak heran vitamin B bisa meredakan kebas dan kesemutan dengan efektif.

Untuk mendapatkan asupan vitamin B, Anda bisa memperolehnya dari berbagai makanan, suplemen, atau melalui injeksi vitamin B.

Dari ketiga pilihan tersebut, injeksi vitamin menjadi yang paling efektif, karena vitamin yang diinjeksi akan langsung masuk ke dalam pembuluh darah, sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh.

Meski demikian, pastikan Anda mendapatkan layanan injeksi vitamin B dari fasilitas kesehatan terpercaya.

Vaxine Care merupakan klinik wellness yang menyediakan layanan infus dan suntik vitamin home service di Jakarta yang dilakukan oleh dokter profesional.

Segera hubungi kami untuk reservasi dan informasi lebih lanjut.

 

Terakhir diperbarui pada: 22 September 2025

Sumber referensi:

 

Artikel telah ditinjau oleh:

dr. Yenny Tirtaningrum

dr. Yenny Tirtaningrum

Artikel Lainnya