Waspadai Penularan Flu Singapura di Sekolah!

Waspadai Penularan flu Singapura di Sekolah!

Belakangan ini, para orang tua merasa khawatir dengan mewabahnya flu Singapura di sekolah anak mereka. Jika satu dua anak sakit, maka penyebaran penyakit ini akan sulit untuk dibendung. Faktanya, penularan flu Singapura tergolong sangat mudah dan cepat.

Anda harus selalu mewaspadainya dan melakukan tindakan pencegahan maksimal. Mulai dari mempelajari apa penyebabnya hingga bagaimana pencegahannya. Dengan demikian, anak dan keluarga Anda tidak akan mengalami penyakit tersebut.

Apa Itu Flu Singapura?

Penularan flu Singapura hampir sama dengan Covid-19, yang mana dari kontak langsung maupun tidak langsung. Bedanya, flu Singapura adalah penyakit infeksi virus yang biasa menyerang bayi hingga anak di bawah 10 tahun. Kondisi ini juga disebut sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (Hand, Foot, and Mouth Disease), karena ciri khas utamanya.

Baca Juga: Kenali Pengertian, Dosis, dan Efek Vaksin Influenza

Sebenarnya HFMD teridentifikasi pertama kali di Toronto, Kanada pada tahun 1957. Akan tetapi, merebak secara masif di Singapura pada tahun 2000 dan 2006. Sebab itulah masyarakat dunia mengenalnya dengan istilah Singapore Flu atau Flu Singapura.

Meski kebanyakan menyerang anak-anak, penularan flu Singapura pada orang dewasa juga dapat terjadi secara cepat. Terutama bagi orang dewasa dengan daya tahan tubuh rendah. Oleh karena itu, kewaspadaan perlu ditingkatkan, tidak hanya untuk anak-anak saja melainkan orang dewasa juga termasuk

Penyebab Flu Singapura pada Anak

Penyebab utama flu ini adalah infeksi virus coxsackievirus strain A16. Namun, beberapa virus lain juga turut menginfeksi tubuh penderita, seperti coxsackievirus A6 dan enterovirus 71 (EV-A71), dengan gejala serta komplikasi yang lebih serius.

HFMD disebabkan oleh infeksi sekelompok enterovirus, yang menular melalui berbagai cara. Berikut penularan flu Singapura yang sebisa mungkin Anda hindari agar anak dan keluarga Anda tidak tertular:

  • Memegang benda yang terkontaminasi virus. Lalu, menyentuh mata, hidung, ataupun mulut.
  • Memegang ruam penderita flu Singapura secara langsung
  • Melakukan kontak fisik dengan penderita flu Singapura, seperti bersalaman, berciuman, berpelukan, dan bersentuhan.
  • Penularan flu Singapura cepat tersebar apabila melakukan kontak langsung dengan air liur ataupun tinja penderita
  • Menghirup percikan air liur saat penderita flu Singapura sedang batuk atau bersin
  • Menggunakan alat makan dan pakaian yang sama dengan penderita flu Singapura
  • Melakukan aktifitas di ruangan yang padat dengan penderita flu Singapura

Proses penularan flu Singapura terjadi selama 3 sampai 6 hari setelah virus menginfeksi tubuh. Pada masa ini, penderita akan merasakan nyeri tenggorokan dan demam. Kemudian, muncul ruam pada kulit tangan, kaki, dan mulut. Kondisi ini muncul selama 1 sampai 2 hari setelah gejala awal.

Ruam-ruam ini mulanya berupa bercak kemerahan. Lama-kelamaan berubah menjadi lenting berisi air, yang akan membaik dan mengering dengan sendirinya selama kurang lebih 10 hari. Bukan seperti cacar air, ruam ini tidak menyebar ke orang lain.

Gejala ruam pada anak mungkin telah membaik dan anak tampak sembuh sepenuhnya, tetapi penularan flu Singapura belum selesai. Virus penyebab flu masih bertahan hingga kurang lebih beberapa minggu di dalam tinja. Inilah yang menyebabkan seseorang terinfeksi HFMD setelah terpapar tinja tersebut.

Gejala Flu Singapura pada Anak

Layaknya flu pada umumnya, gejala flu Singapura mencakup, demam, nyeri, dan kehilangan nafsu makan. Pada 3 sampai 6 hari pertama, anak yang terinfeksi akan mengalami keluhan-keluhan, seperti:

  • Demam;
  • sakit kepala;
  • sakit perut;
  • sakit tenggorokan;
  • pilek;
  • kelelahan berat;
  • kehilangan nafsu makan; dan
  • rewel.

Anak mungkin tidak akan mengeluhkan gejala-gejala tersebut selama satu sampai dua hari. Akan tetapi, penularan flu Singapura masih intens di fase ini. Anak akan mengalami gejala khas flu Singapura, seperti:

  • Ruam kemerahan, yang terasa gatal dan nyeri di area tangan, kaki, siku, lutut, bokong, dan alat kelamin.
  • Lenting berair mirip cacar, yang semakin membesar dan terasa gatal. Bintil pecah akan menimbulkan luka basah yang terasa perih. Luka ini akan mengering selang beberapa hari.
  • Sariawan yang terasa nyeri di bagian dalam pipi, gusi, lidah, dan tenggorokan.
  • Kelenjar getah bening di leher mengalami pembekakkan.

Pencegahan Penularan Flu Singapura

Oleh karena penyebaran dan penularan flu ini sangat tinggi, terdapat beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk menjaga anak dan keluarga Anda, antara lain:

Baca Juga: 9 Cara Ampuh Mencegah Flu dan Pilek Saat Musim Hujan

  • Menanamkan kebiasaan membersihkan tangan menggunakan cairan antiseptik ataupun mencuci tangan dengan air mengalir serta sabun antiseptik
  • Mengajarkan pada anak untuk tidak meminjamkan atau menggunakan barang pribadi secara bergantian, seperti minum di botol yang sama, makan di piring yang sama, bergantian menggunakan alat makan, meminjamkan handuk, meminjamkan sapu tangan, dan lain-lain.
  • Penularan flu Singapura bisa dicegah dengan selalu mensterilkan benda atau area yang sering disentuh, seperti gagang pintu, meja, kursi, remot, alat tulis, alat kebersihan, dan lain-lain.
  • Melakukan isolasi pada anak yang telah terdiagnosa flu Singapura setidaknya selama 5 sampai 7 hari

Meski penularan flu Singapura sangat tinggi, penyakit ini tergolong mudah perawatannya. Anak yang terinfeksi akan sembuh dengan sendirinya selama beberapa hari. Jika gejala semakin berat, segera bawalah anak Anda ke dokter.

Penting untuk menjaga kesehatan keluarga agar tetap terlindungi. Dengan informasi dan tindakan pencegahan yang tepat, Anda bisa mengurangi risiko penyebarannya. Konsultasikan langkah pencegahan bersama Vaxine Care, dan dapatkan solusi kesehatan yang sesuai untuk keluarga Anda. Kini vaksin flu Singapura sudah tersedia di Vaxine Care. Untuk vaksinasi dirumah, segera hubungi kami!

 

Referensi:

Siloam, diakses pada Agustus 2024, Flu Singapura pada Anak

Alodokter, diakses pada September 2024, Flu Singapura

Dinkes Tana Tidung, diakses pada September 2024, Waspada Flu Singapura

Antara News, diakses pada September 2024, Gejala Flu Singapura

 

 

Artikel ini telah ditinjau oleh:

dr. Yenny Tirtaningrum

Artikel Lainnya