Banyak cara mencegah pneumonia yang bisa Anda lakukan. Salah satu caranya adalah melalui vaksinasi. Pemberian vaksin masih jadi upaya pencegahan paling ampuh bila Anda ingin menurunkan risiko infeksi pneumonia.
Melalui vaksin, sistem imun tubuh akan menghasilkan antibodi yang mampu melawan infeksi. Meskipun terinfeksi, gejala yang Anda alami tidak akan terlalu parah karena sudah mendapatkan vaksinasi khusus pneumonia.
Berbeda halnya jika Anda tidak vaksinasi. Anda perlu waspada terhadap gejala-gejala yang mungkin terjadi bila terinfeksi pneumonia. Maka dari itu, mari mengenal pneumonia mulai dari definisi hingga pencegahannya berikut ini:
Apa Itu Pneumonia?
Sebelum mengetahui cara mencegah pneumonia, mari pahami apa itu pneumonia terlebih dahulu.
Dilansir dari WebMD, pneumonia merupakan radang paru-paru yang terjadi karena infeksi. Kondisi ini juga disebut sebagai paru-paru basah. Ketika menderita pneumonia, infeksi menimbulkan peradangan di alveoli (kantong-kantong udara) pada salah satu atau semua paru.
Akibat dari peradangan tersebut, alveoli akan penuh dengan cairan atau pun nanah dan menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas. Penyakit pneumonia tidak hanya menyerang orang dewasa, namun juga anak-anak dan bayi baru lahir.
Kondisi ini juga menular. Artinya, penderita pneumonia harus mencegah cairan keluar dari mulut melalui penggunaan masker. Ini mengingat penderitanya bisa menyebarkan virus serta bakteri lewat tetesan udara dari batuk ataupun bersin.
Baca Juga: Kenali Gejala Penyakit TBC dan Cara Efektif Mencegahnya
Penyebab Pneumonia
Penyakit pneumonia terjadi saat ada virus, bakteri, atau jamur yang memasuki dan menginfeksi paru-paru. Lebih jelasnya, simak pembahasan di bawah ini:
-
Virus
Kelompok virus berikut adalah beberapa contoh yang bisa menyebabkan pneumonia:
- Respiratory Syncytial Virus (RSV);
- Virus influenza;
- Adenovirus;
- Hantavirus;
- Coronavirus;
- COVID-19.
-
Bakteri
Bakteri jadi kuman yang kerap menyebabkan pneumonia. Tetapi, bakteri biasanya memengaruhi satu bagian paru saja. Berikut beberapa bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia:
- Streptococcus pneumoniae;
- Mycoplasma pneumoniae;
- Staphylococcus aureus;
- Haemophilus influenza;
- Legionella pneumophila;
- Chlamydophila pneumoniae.
-
Jamur
Anda pun bisa terkena pneumonia apabila terhirup spora jamur yang akhirnya berkembang biak dalam paru-paru.
Dilansir dari American Lung Association, contoh jamur yang memicu pneumonia di antaranya Coccidioides, Pneumocystis jirovecii, Cryprococcus, serta Histoplasma capsulatum. Sebagian jenis jamur tersebut ditemukan pada kotoran burung atau tanah.
Gejala Pneumonia
Pada penderita pneumonia, gejala yang timbul sangat variatif menyesuaikan penyebab, usia, tingkat keparahan, hingga kesehatan penderita secara keseluruhan.
Gejalanya bisa tiba-tiba berkembang atau pun secara perlahan dalam kurun waktu 24 jam hingga 48 jam.
Untuk gejala ringan, cirinya mirip seperti gejala flu seperti batuk dan demam. Sedangkan, gejala pneumonia yang sedang hingga berat meliputi:
- Sesak napas;
- Batuk kering, batuk berdarah, atau batuk berdahak yang kental berwarna hijau/kuning;
- Menggigil dan demam;
- Nyeri dada saat menarik napas atau pun batuk;
- Berkeringat;
- Peningkatan detak jantung;
- Mual, muntah, dan/atau diare;
- Kehilangan nafsu makan;
- Nyeri sendi dan otot;
- Tubuh lemas;
- Sakit kepala;
- Bau mulut.
Lansia berusia melebihi 65 tahun serta anak-anak berusia di bawah 2 tahun cenderung rentan terpapar pneumonia berat. Kelompok lansia belum tentu mengalami gejala pneumonia demam, melainkan sering mengalami suhu tubuh menurun hingga <37°C.
Dilansir dari Medical News Today, penderita pneumonia yang sudah berusia lanjut pun dapat menurun kesadarannya sehingga tampak kurang waspada atau linglung.
Cara Mencegah Pneumonia
Untuk mencegah pneumonia, Anda bisa melakukan berbagai cara berikut ini:
-
Vaksinasi Dewasa
Vaksin adalah cara yang wajib Anda lakukan jika ingin mencegah pneumonia. Ada vaksin yang khusus untuk pneumonia, lalu ada juga yang vaksin yang ditujukan sebagai penangkal flu.
Hal tersebut mengingat bahwa infeksi paru-paru seperti pneumonia sering terjadi sesudah seseorang mengalami flu. Anda bisa konsultasi ke dokter agar tahu vaksin mana yang ideal sesuai kondisi Anda.
Baca Juga: 7 Manfaat Vaksin Pneumonia Bagi Kesehatan Tubuh
-
Vaksinasi Anak
Cara mencegah pneumonia satu ini berlaku pada anak-anak agar tidak terinfeksi pneumonia. Untuk anak-anak, vaksinnya menyesuaikan usia serta berbeda dari vaksin orang dewasa.
Baca Juga: Bunda Wajib Tahu! Ini Jenis-Jenis Vaksin Anak dan Jadwalnya
-
Menjaga Kebersihan
Turunkan risiko pneumonia dengan menjaga kebersihan lingkungan, diri, dan keluarga. Cucilah tangan menggunakan sabun dan juga air mengalir agar membersihkan virus dan bakteri yang menempel di permukaan kulit.
-
Menerapkan Pola Hidup Sehat
Selain untuk memelihara kesehatan tubuh secara keseluruhan, pola hidup sehat turut menjadi cara mencegah pneumonia yang efektif. Tubuh Anda jadi punya sistem imun yang kuat, sehingga mampu menangkal zat-zat asing agar tidak memasuki tubuh.
Pastikan Anda juga rutin olahraga dan melakukan aktivitas fisik demi mengoptimalkan pola hidup sehat tersebut.
-
Tidak Merokok
Satu lagi pencegahan pneumonia yang patut diperhatikan, yakni tidak merokok. Ini mengingat rokok mengandung berbagai zat berbahaya untuk paru-paru. Itulah mengapa, Anda harus menghindari rokok agar tidak menginfeksi organ paru dan saluran pernapasan.
Bagi Anda yang ingin vaksinasi pneumonia, kunjungi Vaxine Care untuk melakukan Vaksin Pneumokokal Konjugat Prevenar 20. Vaksinasi ini jadi cara mencegah pneumonia yang ampuh karena menangkal Infeksi Pneumokokal oleh 20 jenis bakteri Pneumokokus.
Vaxine Care menjamin kualitas pelayanannya karena tindakan dilakukan oleh dokter spesialis vaksinasi. Bahkan, ada layanan vaksin on-site dan home service juga yang ekonomis karena harganya all-in tanpa biaya admin! Segera hubungi kami untuk konsultasi dan pemesanan!
Referensi:
- WebMD, diakses pada Januari 2025, Pneumonia: What to Know
- American Lung Association, diakses pada Januari 2025, What Causes Pneumonia?
- Medical News Today, diakses pada Januari 2025, What are the symptoms of pneumonia in older adults?
Artikel telah ditinjau oleh: