Mengapa Influenza Bisa Menjadi Pneumonia? Ini Prosesnya!

Mengapa Influenza Bisa Menjadi Pneumonia? Ini Prosesnya!

Influenza atau flu sering dianggap sebagai penyakit ringan yang bisa sembuh sendiri. Namun, dalam beberapa kasus, flu dapat berkembang menjadi pneumonia, suatu kondisi serius yang bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan baik. Bagaimana influenza bisa menyebabkan pneumonia? Mari kita bahas lebih dalam!

Apakah Flu Bisa Menyebabkan Pneumonia?

Ya, flu bisa berkembang menjadi pneumonia. Hal ini terjadi ketika virus influenza melemahkan sistem pernapasan, memungkinkan bakteri atau virus lain menginfeksi paru-paru.

Dilansir dari Mayo Clinic, Pneumonia merupakan infeksi yang menyebabkan peradangan di kantung udara paru-paru, sehingga penderitanya mengalami kesulitan bernapas.

Bagaimana Proses Influenza Menjadi Pneumonia?

Ada beberapa cara bagaimana influenza dapat berkembang menjadi pneumonia:

  1. Kerusakan Saluran Pernapasan

    Virus influenza menyerang sel-sel di saluran pernapasan, merusak jaringan pelindung yang mencegah masuknya bakteri dan virus lain.

  2. Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh

    Dilansir dari Doherty Institute, Saat tubuh melawan virus influenza, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah. Hal ini membuka peluang bagi bakteri seperti Streptococcus pneumoniae atau Haemophilus influenzae untuk menyebabkan infeksi sekunder di paru-paru.

  3. Penumpukan Lendir dan Peradangan

    Flu menyebabkan produksi lendir berlebihan di saluran pernapasan. Jika lendir ini tidak dikeluarkan dengan baik, bakteri dapat berkembang biak dan menyebabkan pneumonia.

  4. Infeksi Langsung oleh Virus Influenza

    Dalam beberapa kasus, virus influenza sendiri dapat menyebabkan pneumonia viral tanpa keterlibatan bakteri. Pneumonia jenis ini lebih sulit diobati dan bisa menjadi lebih berbahaya.

Siapa yang Berisiko Mengalami Pneumonia Akibat Influenza?

Dilansir dari Healthline, Beberapa kelompok lebih rentan mengalami komplikasi pneumonia akibat flu, antara lain:

  • Lansia (di atas 65 tahun)
  • Anak-anak (di bawah 5 tahun)
  • Orang dengan penyakit kronis (diabetes, asma, penyakit jantung)
  • Individu dengan sistem imun lemah (penderita HIV/AIDS, pasien kanker, penerima transplantasi organ)
  • Wanita hamil

Baca Juga: Mengapa Vaksin Flu Disarankan untuk Ibu Hamil?

Cara Mencegah Pneumonia akibat Influenza

Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah influenza berkembang menjadi pneumonia:

Vaksinasi Influenza dan Pneumonia

cara terbaik untuk mencegah influenza A dengan melakukan vaksinasi flu

Vaksin influenza tahunan dapat membantu mengurangi risiko tertular flu. Selain itu, vaksin pneumonia juga disarankan bagi kelompok rentan untuk memberikan perlindungan ekstra. Baca lebih lanjut mengenai manfaat vaksin pneumonia di sini: 7 Manfaat Vaksin Pneumonia Bagi Kesehatan Tubuh.

Menjaga Sistem Imun

Konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, cukup tidur, dan menghindari stres dapat membantu tubuh melawan infeksi.

Menjaga Kebersihan

Mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan menghindari kontak dengan orang sakit dapat mengurangi risiko tertular virus dan bakteri.

Segera Berobat Jika Gejala Memburuk

Jika flu disertai dengan gejala seperti demam tinggi lebih dari tiga hari, sesak napas, nyeri dada, atau batuk berdahak kuning/hijau, segera konsultasikan dengan dokter. Baca lebih lanjut tentang gejala pneumonia di artikel berikut: Waspadai Gejala Pneumonia dan Cara Pencegahannya.

Pencegahan Flu Menjadi Pneumonia

Influenza bukan hanya flu biasa. Jika tidak ditangani dengan baik, flu dapat berkembang menjadi pneumonia yang berbahaya, terutama bagi kelompok rentan. Dengan vaksinasi, pola hidup sehat, dan tindakan pencegahan yang tepat, risiko komplikasi ini bisa diminimalkan. Jangan abaikan flu, lindungi diri Anda dan keluarga dari risiko pneumonia!

Kunjungi Vaxina Care sekarang untuk informasi lebih lengkap mengenai vaksin influenza dan jadwalkan vaksinasi Anda.

 

Referensi:

Mayo Clinic, diakses pada Maret 2025, Pneumonia – Symptoms and Causes 

Doherty Institute, diakses pada Maret 2025, Exploring the ripple effects of co-infections: how unrelated viruses shape immune responses to influenza

Healthline, diakses pada Maret 2025, Flu Complications

 

Artikel telah ditinjau oleh:

dr Dimas Adhi Pradita

dr. Dimas Adhi Pradita M.Kes (A3M)., AIFO-K

Artikel Lainnya