Setiap hari, tenaga kesehatan di Indonesia berhadapan langsung dengan darah, jarum suntik, dan cairan tubuh pasien. Risiko terpapar penyakit menular seperti Hepatitis B menjadi bagian yang tidak bisa dihindari dari pekerjaan mereka.
Di tengah padatnya jadwal dan tingginya tanggung jawab, sering kali perlindungan diri terlupakan. Padahal, vaksinasi Hepatitis B adalah langkah sederhana namun sangat penting untuk menjaga kesehatan tenaga medis dan pasien.
Apa Itu Hepatitis B dan Mengapa Berbahaya
Dilansir dari Cleveland Clinic, Hepatitis B adalah infeksi serius pada hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis B (HBV). Virus ini dapat menular melalui darah, cairan tubuh, atau luka terbuka. Sekali terinfeksi, seseorang dapat mengalami peradangan hati jangka panjang, bahkan hingga menyebabkan sirosis atau kanker hati.
Virus ini juga tergolong kuat karena dapat bertahan hidup hingga 7 hari di luar tubuh manusia, misalnya di permukaan meja atau alat medis. Karena itulah, tenaga kesehatan sangat berisiko tinggi bila tidak memiliki perlindungan antibodi yang cukup.
Baca Juga: Waspadai Cara Penularan Hepatitis B, Lindungi Diri & Keluarga Sekarang!
Tingkat Risiko Tenaga Kesehatan di Indonesia
Data WHO menunjukkan bahwa lebih dari 2 juta tenaga kesehatan di dunia setiap tahunnya mengalami cedera akibat jarum suntik bekas pasien. Dari angka itu, sebagian tertular penyakit menular, termasuk Hepatitis B.
Di Indonesia, risiko ini bahkan lebih besar karena:
-
Banyak tenaga kesehatan bekerja di fasilitas dengan volume pasien tinggi.
-
Penggunaan alat medis tajam menjadi bagian dari rutinitas.
-
Belum semua tenaga kesehatan mendapatkan vaksinasi lengkap.
Faktor-faktor tersebut membuat vaksin Hepatitis B menjadi perlindungan mutlak bagi tenaga medis, baik di rumah sakit besar maupun klinik kecil.
Bagaimana Vaksin Hepatitis B Melindungi Tubuh
Dilansir dari Mayo Clinic, Vaksin Hepatitis B bekerja dengan cara memicu sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi terhadap virus HBV. Ketika tubuh sudah memiliki antibodi ini, risiko tertular menurun drastis bahkan jika terjadi paparan darah atau cairan tubuh yang terkontaminasi.
Baca Juga: Kupas Pentingnya Vaksin Hepatitis untuk Anak, Jenis A dan B
Skema vaksinasi Hepatitis B terdiri dari 3 dosis:
- Dosis pertama – hari ke-0
- Dosis kedua – 1 bulan setelah dosis pertama
- Dosis ketiga – 6 bulan setelah dosis pertama
Bagi tenaga kesehatan yang belum pernah vaksin atau tidak yakin status vaksinasinya, sebaiknya melakukan pemeriksaan kadar antibodi (HBsAb) terlebih dahulu.
Efektivitas dan Keamanan Vaksin Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B telah terbukti lebih dari 95% efektif dalam mencegah infeksi virus HBV. Efek sampingnya pun ringan, seperti:
-
Nyeri di area suntikan
-
Sedikit demam atau rasa lelah
Kondisi ini biasanya berlangsung singkat dan akan hilang dalam 1–2 hari. Dengan manfaat yang jauh lebih besar daripada risikonya, vaksin Hepatitis B merupakan langkah paling aman untuk mencegah penyakit serius.
Kapan Sebaiknya Tenaga Kesehatan Mendapatkan Vaksin
Idealnya, vaksin Hepatitis B diberikan sebelum tenaga medis mulai bekerja di fasilitas kesehatan. Namun, bagi yang belum sempat vaksinasi, tidak ada kata terlambat. Vaksinasi dapat dilakukan kapan saja, asalkan belum pernah terinfeksi atau memiliki kadar antibodi yang cukup.
Rekomendasi waktu vaksin:
-
Sebelum praktik klinik atau magang di rumah sakit
-
Setelah hasil tes antibodi menunjukkan belum terlindungi
-
Setelah mengalami paparan darah atau cairan tubuh (disertai imunoglobulin sesuai anjuran dokter)
Apakah Perlu Booster Setelah Beberapa Tahun?
Ya, bisa jadi perlu.
Antibodi dari vaksin dapat menurun seiring waktu. Biasanya, perlindungan bertahan sekitar 10–15 tahun, tetapi bisa berbeda pada setiap individu.
Pemeriksaan kadar antibodi (HBsAb) bisa dilakukan untuk memastikan apakah tubuh masih memiliki perlindungan yang cukup. Jika hasilnya rendah, dokter mungkin menyarankan booster atau vaksinasi ulang.
Dampak Hepatitis B terhadap Tenaga Kesehatan
Infeksi Hepatitis B bukan hanya masalah medis, tapi juga dapat berdampak pada karier dan psikologis tenaga kesehatan. Mereka mungkin perlu berhenti sementara dari tugas klinis, menjalani pengobatan jangka panjang, dan menghadapi kekhawatiran menularkan virus kepada pasien atau keluarga.
Dengan vaksinasi, risiko ini dapat ditekan secara signifikan. Vaksin bukan sekadar perlindungan diri, tapi juga bentuk tanggung jawab profesional untuk menjaga keselamatan pasien.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Ini Bedanya Hepatitis A dan Hepatitis B
Langkah Pemeriksaan Sebelum dan Sesudah Vaksinasi
Sebelum vaksin, dokter dapat melakukan pemeriksaan darah untuk memastikan:
-
Apakah pernah terinfeksi Hepatitis B sebelumnya
-
Apakah sudah memiliki antibodi alami
Setelah vaksinasi selesai, sebagian tenaga medis memilih untuk melakukan tes antibodi ulang 1–2 bulan setelah dosis terakhir guna memastikan respons imun terbentuk dengan baik.
Tantangan Vaksinasi bagi Tenaga Kesehatan
Banyak tenaga kesehatan yang menyadari pentingnya vaksin Hepatitis B, namun sering terkendala oleh:
-
Jadwal kerja yang padat
-
Keterbatasan waktu untuk datang ke fasilitas vaksinasi
-
Kurangnya informasi tentang tempat vaksin yang terpercaya
Untuk mengatasi hal ini, kini tersedia solusi vaksinasi di rumah yang praktis dan tetap aman secara medis.
Vaksin Hepatitis B di Rumah Bersama Vaxine Care
Vaxine Care memahami tantangan tersebut. Karena itu, kami menghadirkan layanan vaksinasi di rumah khusus bagi tenaga kesehatan dan masyarakat umum yang ingin vaksin tanpa repot.
Keunggulan vaksinasi di rumah dengan Vaxine Care:
-
Ditangani langsung oleh dokter profesional
-
Tanpa biaya tambahan untuk kunjungan rumah
-
Jangkauan area luas (Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Bogor)
-
Waktu fleksibel sesuai jadwal Anda
-
Aman, steril, dan sesuai protokol medis
Dengan Vaxine Care, tenaga kesehatan bisa tetap fokus bekerja sambil memastikan diri terlindungi dari risiko Hepatitis B.
Vaksinasi adalah Investasi Kesehatan
Menjadi tenaga kesehatan berarti menjadi garda terdepan melawan penyakit. Namun untuk bisa terus melayani dengan aman, melindungi diri sendiri adalah langkah pertama.
Vaksin Hepatitis B bukan sekadar kewajiban administratif, tapi bentuk kesadaran dan profesionalisme dalam bekerja. Dengan tubuh yang terlindungi, tenaga medis bisa memberikan pelayanan terbaik bagi pasien dan menjaga keselamatan diri serta keluarga.
Lakukan vaksin Hepatitis B di rumah dengan mudah dan nyaman bersama Vaxine Care!
Referensi:
Cleveland Cilinic, diakses pada Oktober 2025, Hepatitis B
Mayo Clinic, diakses pada Oktober 2025, Hepatitis b vaccine (intramuscular route)
WHO, diakses pada Oktober 2025, Hepatitis B
Artikel telah ditinjau oleh:






