Rabies adalah penyakit virus yang menyerang sistem saraf pusat dan dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Penyakit ini biasanya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi, seperti anjing, kucing, atau kelelawar.
Meski rabies sering dikaitkan dengan hewan, manusia juga dapat terinfeksi. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala rabies sejak dini agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Gejala Rabies pada Manusia
Dilansir dari Cleveland Clinic, Gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap dalam beberapa tahap. Berikut adalah tahapan dan gejala yang perlu diwaspadai:
1. Masa Inkubasi
- Masa inkubasi rabies bervariasi, biasanya antara 1 hingga 3 bulan setelah gigitan, tetapi bisa lebih cepat atau lebih lama.
- Pada tahap ini, penderita belum menunjukkan gejala yang spesifik.
- Lokasi gigitan berpengaruh pada kecepatan penyebaran virus; semakin dekat ke otak, semakin cepat gejalanya muncul.
2. Gejala Awal (Prodromal Stage)
Gejala awal rabies mirip dengan flu biasa dan berlangsung selama 2-10 hari:
- Demam ringan hingga tinggi
- Kelelahan dan lemas
- Nyeri kepala
- Hilang nafsu makan
- Nyeri atau kesemutan di area gigitan
Baca Juga: Bagaimana Gejala dan Pencegahan Virus Influenza A?
3. Gejala Lanjutan (Neurologis)
Setelah fase awal, gejala neurologis mulai muncul dan semakin parah. Gejala ini bisa berupa:
- Hidrofobia (Takut Air): Penderita kesulitan menelan dan merasa takut terhadap air karena spasme otot tenggorokan.
- Aerofobia (Takut Udara): Rasa takut terhadap hembusan angin karena saraf yang sangat sensitif.
- Kejang dan halusinasi: Pasien bisa mengalami kejang dan perubahan perilaku yang ekstrem.
- Agitasi dan hiperaktif: Penderita bisa mengalami kebingungan, agresivitas, dan sulit dikendalikan.
- Kelumpuhan: Pada beberapa kasus, rabies menyebabkan kelemahan otot yang berujung pada kelumpuhan.
4. Tahap Akhir (Paralitik Stage)
Jika tidak segera ditangani, rabies akan masuk ke tahap akhir yang mengancam jiwa:
- Pasien mengalami kelumpuhan total.
- Koma dalam hitungan hari.
- Kegagalan organ, terutama pernapasan, yang menyebabkan kematian.
Cara Penanganan Rabies
Jika seseorang dicurigai terinfeksi rabies, segera lakukan langkah berikut:
1. Membersihkan Luka
- Cuci luka gigitan dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit.
- Oleskan antiseptik seperti povidone-iodine untuk mengurangi risiko infeksi.
2. Mendapatkan Vaksin Rabies
- Segera pergi ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksin rabies post-exposure prophylaxis (PEP).
- Jika luka tergolong parah, pasien juga mungkin memerlukan suntikan imunoglobulin rabies (RIG).
3. Pengawasan Medis
- Setelah mendapatkan vaksinasi, pasien harus menjalani pemantauan untuk memastikan tidak ada perkembangan gejala.
- Jika muncul gejala neurologis, pasien perlu dirawat di rumah sakit.
Pencegahan Rabies
Dilansir dari Medical News Today, Agar terhindar dari rabies, lakukan langkah-langkah berikut:
- Vaksinasi: Vaksin rabies tersedia untuk manusia, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi seperti dokter hewan, pekerja laboratorium, atau petugas penanganan hewan liar. Anda bisa membaca lebih lanjut tentang vaksin rabies di artikel ini: Vaksin Rabies untuk Manusia: Jenis, Dosis, dan Efek Samping.
- Hindari Kontak dengan Hewan Liar: Jangan sembarangan mendekati atau menyentuh hewan liar atau hewan yang menunjukkan tanda-tanda rabies.
- Laporkan Hewan yang Mencurigakan: Jika melihat hewan yang berperilaku aneh atau agresif, segera laporkan ke dinas kesehatan atau petugas terkait.
- Pastikan Hewan Peliharaan Divaksinasi: Pastikan anjing, kucing, atau hewan peliharaan lainnya mendapatkan vaksin rabies secara rutin.
Waspadai Gejala Rabies pada Manusia!
Rabies adalah penyakit serius yang dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejalanya sejak dini, mulai dari tahap awal hingga tahap lanjut.
Jika mengalami gigitan dari hewan yang dicurigai rabies, segera bersihkan luka dan pergi ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan vaksinasi. Dengan langkah pencegahan yang tepat, risiko rabies bisa diminimalkan.
Jangan abaikan gejala rabies! Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala mencurigakan setelah digigit hewan, segera cari pertolongan medis untuk menghindari dampak fatal dari penyakit ini.
Referensi:
Cleveland Clinic, diakses pada April 2025, Rabies
Medical News Today, diakses pada April 2025, What you need to know about rabies
Artikel telah ditinjau oleh: