Belakangan ini, virus HMPV atau Human Metapneumovirus tengah menjadi perhatian masyarakat dunia. Virus yang diketahui berasal dari China ini dicurigai sebagai wabah baru dengan menunjukkan gejala menyerupai flu.
Kasus HMPV telah ditemukan di beberapa pasien di Indonesia. Meski dianggap tidak berbahaya, namun penyakit infeksi saluran pernapasan ini tetap perlu diwaspadai, khususnya saat memasuki musim hujan seperti sekarang ini.
Nah, kali ini kami akan membahas tentang apa itu virus Human Metapneumovirus (HMPV), apa gejala dan penyebabnya, hingga diagnosisnya. Simak penjabaran lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Virus HMPV?
Dilansir dari Biofarma, HMPV atau Human Metapneumovirus merupakan jenis virus yang menjadi penyebab infeksi saluran pernapasan. Virus ini memiliki gejala yang hampir serupa dengan flu biasa dan umumnya dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa.
HMPV termasuk jenis virus yang penyebaran dan penularannya sangat mudah. Virus ini mudah menular melalui droplet ketika penderitanya bersin, batuk, atau berbicara.
Meski tidak berbahaya, namun virus ini bisa menyebabkan risiko komplikasi jika tidak segera ditangani dengan tepat.
Anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun lebih rentan terhadap serangan virus ini karena sistem daya tahan tubuh yang belum sempurna. Gejala awal biasanya muncul 3-6 hari setelah terpapar virus tersebut.
Penyebab Dan Cara Penularan Virus HMPV
Human Metapneumovirus merupakan jenis penyakit yang menyerang saluran pernapasan baik pernapasan atas maupun bawah.
Penyebab penyakit ini adalah virus yang termasuk dalam keluarga pneumoviridae dan masih berkerabat dengan Respiratory Syncytial Virus (RSV).
Dilansir dari Pasadenauc, Virus ini menyebar atau menular melalui kontak langsung dengan penderita atau bersentuhan dengan benda yang sudah terkontaminasi.
Virus ini bisa menular dengan cepat dari beberapa aktivitas, seperti berikut ini:
- Penderita yang batuk atau bersin tanpa menutup mulut atau hidung.
- Bersentuhan dengan penderita HMPV.
- Bersentuhan dengan benda yang telah terkontaminasi virus.
Virus Human Metapneumovirus (HMPV) cenderung lebih cepat menyebar saat musim dingin. Sedangkan untuk negara tropis seperti Indonesia, virus ini cenderung lebih aktif saat masuk musim hujan atau kelembaban udara mulai tinggi.
Gejala Human Metapneumovirus (HMPV)
Gejala HMPV biasanya muncul 3-6 hari setelah seseorang terpapar virus tersebut. Gejala awal infeksi virus ini hampir mirip dengan penyakit flu.
Akan tetapi, gejala yang ditunjukkan bisa berbeda tergantung tingkat keparahan, usia serta kondisi kesehatan penderita.
Gejala awal virus HMPV biasanya ditandai dengan hidung tersumbat dan berair. Selanjutnya, tenggorokan akan terasa kering dan sakit disusul batuk ringan.
Beberapa penderita juga menunjukkan gejala demam ringan hingga merasa kelelahan atau lemas. Pada kondisi yang lebih parah, gejala yang ditunjukkan bisa berupa hal berikut:
- Sesak nafas
- Penurunan saturasi oksigen
- Muncul peradangan pada saluran udara kecil paru-paru atau bronkiolitis
- Suara mengi saat bernapas atau wheezing
- Infeksi paru-paru atau pneumonia
Jika Anda menunjukkan beberapa gejala di atas, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Penanganan yang terlambat bisa membuat gejala semakin parah hingga berisiko menimbulkan komplikasi, terutama pada individu yang rentan.
Baca Juga: Waspadai Gejala Pneumonia dan Cara Pencegahannya
Faktor Risiko Human Metapneumovirus (HMPV)
Virus HMPV memang bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga lansia. Namun, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terinfeksi virus ini.
Berikut beberapa faktor risiko HMPV yang perlu Anda waspadai:
-
Usia
Anak-anak yang berusia di bawah 5 tahun dan orang lanjut usia lebih berisiko terinfeksi virus ini dengan gejala yang lebih berat. Hal ini disebabkan karena sistem daya tahan tubuh yang tidak optimal.
-
Kondisi Medis
Dilansir dari WebMD, seseorang yang memiliki riwayat penyakit paru-paru dan asma memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi virus HMPV. Tidak hanya itu, penderita penyakit kardiovaskular juga lebih rentan mengalami komplikasi.
-
Sistem Kekebalan yang Lemah
Orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh seperti pasien HIV/AIDS dan kanker lebih rentan mengalami infeksi berat.
-
Lingkungan
Orang yang tinggal di lingkungan padat penduduk, meningkatkan risiko tertular virus Human Metapneumovirus (HMPV). Kondisi ini semakin berisiko jika lingkungan tidak didukung dengan fasilitas perawatan kesehatan yang memadai.
-
Musim atau Cuaca
Human Metapneumovirus cenderung lebih aktif saat musim dingin dan mulai memasuki musim semi. Sedangkan di negara tropis, penyebaran virus ini meningkat saat memasuki musim hujan.
Baca Juga: 7 Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan agar Tidak Sakit
Diagnosis Virus HMPV
Diagnosis HMPV biasanya dilakukan dengan pemeriksaan fisik dan keluhan pasien. Namun jika diperlukan, dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan tingkat keparahan dan kondisi pasien.
Berikut ini beberapa pemeriksaan untuk diagnosis HMPV:
-
Anamnesis
Anamnesis atau tanya jawab medis dilakukan untuk mengetahui terkait keluhan yang dialami oleh pasien.
Dokter biasanya akan mengajukan beberapa pertanyaan seperti gejala yang dirasakan, kapan gejala mulai muncul, serta riwayat kesehatan dan perjalanan pasien yang mungkin saja bisa menjadi penyebab infeksi virus ini.
Baca Juga: 7 Manfaat Vaksin Pneumonia Bagi Kesehatan Tubuh
-
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik biasanya dilakukan dengan memeriksa paru-paru pasien menggunakan auskultasi untuk mendengarkan suara nafas pasien. Dokter juga akan memeriksa tekanan darah, serta suhu tubuh dan mulut pasien untuk pemeriksaan lebih lanjut.
-
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang biasanya dilakukan pada pasien dengan tingkat gejala yang tinggi. Dokter mungkin akan melakukan swab hidung atau mulut untuk mengidentifikasi virus ini. Pemeriksaan rontgen dada mungkin juga diperlukan jika terindikasi menimbulkan komplikasi.
Itulah ulasan lengkap tentang virus HMPV, mulai dari gejala, penyebab, cara penularan hingga diagnosis yang perlu Anda ketahui. Jika menunjukkan gejala, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Untuk mencegah risiko penularan virus ini, memproteksi diri dengan meningkatkan imunitas adalah cara terbaik. Salah satu caranya melakukan vaksin pneumonia atau HMPV secara rutin.
Hubungi klinik vaksin Vaxine Care untuk solusi terbaik menjaga kesehatan keluarga Anda. Kami menyediakan beragam jenis vaksin, termasuk vaksin pneumonia dan HMPV yang dapat diberikan langsung di rumah Anda oleh dokter profesional. Jadi, yuk vaksin sekarang juga!
Referensi:
Biofarma, diakses pada Februari 2025, The Global Spread of Human Metapneumovirus (HMPV)
Pasadenauc, diakses pada Februari 2025, Understanding Human Metapneumovirus (HMPV): Symptoms, Transmission, and Prevention
WebMD, diakses pada Februari 2025, Human Metapneumovirus (HMPV)
Artikel telah ditinjau oleh: