HPV Bivalen Cervarix

Harga di Klinik: Rp935.000,-

Detail Paket:



Vaksin HPV Bivalen CERVARIX®



Tindakan sepenuhnya dilakukan oleh dokter khusus vaksinasi



Vaksinasi di rumah (home service) di area Jabodetabek



Biaya jasa dan transportasi dokter sudah termasuk



Tanpa biaya admin tambahan



- - - Mencegah infeksi HPV-16 dan HPV-18 yang menular melalui kontak kulit atau hubungan seksual. Infeksi ini merupakan penyebab kanker serviks, kanker vagina, atau kanker vulva.
    - Vaksin HPV mencegah hampir 90% dari kanker tersebut.



- - - Anak-anak: Untuk anak berumur 9-13 tahun, diberikan 2 dosis dengan jarak waktu 6-15 bulan. Untuk anak berumur lebih dari 13 tahun, diberikan 3 dosis dengan jarak waktu 0, 2 dan 6 bulan.
    - Dewasa: Untuk orang dewasa, diberikan 3 dosis dengan jarak waktu 0, 2 dan 6 bulan.
    - Lansia: Untuk orang lansia, diberikan 3 dosis dengan jarak waktu 0, 2 dan 6 bulan, serta sebaiknya dilakukan sebelum usia 55 tahun.



- - - Munculnya demam ringan, nyeri kepala dan gangguan pencernaan.
    - Bekas suntikan akan memerah dan membengkak.



- - - Hipersensitivitas pada salah satu komponen vaksin ini.
    - Memiliki riwayat alergi berat pada vaksin HPV yang pernah dilakukan sebelumnya.
    - Sedang dalam masa kehamilan.

s

- - - Jika sedang demam atau infeksi akut, sebaiknya proses vaksinasi ditunda.
    - Untuk mengurangi risiko kanker serviks lebih lanjut, lakukan juga Pap Smear (skrining kanker serviks) selain melakukan vaksinasi.
    - Vaksinasi ini hanya ditujukan untuk mencegah, dan tidak bisa memperbaiki lesi kanker yang sudah ada.

Vaksin ini berfungsi untuk mencegah infeksi virus HPV, yang dapat menyebabkan berbagai jenis kanker, terutama kanker serviks.

Anak-anak: Untuk anak berumur 9-14 tahun, diberikan 2 dosis dengan jarak waktu 6-15 bulan. Untuk anak berumur lebih dari 15 tahun, diberikan 3 dosis dengan jarak waktu 0, 2 dan 6 bulan.
Dewasa: Untuk orang dewasa, diberikan 3 dosis dengan jarak waktu 0, 2 dan 6 bulan.
Lansia: Untuk orang lansia, diberikan 3 dosis dengan jarak waktu 0, 2 dan 6 bulan, serta sebaiknya dilakukan sebelum usia 55 tahun.