Vaksin Demam Berdarah, Apakah Efektif dan Siapa yang Perlu?

Vaksin demam berdarah

Penyakit demam berdarah atau DBD sering terjadi di wilayah beriklim tropis dan subtropis seperti Indonesia. 

Jenis penyakit ini disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.

Kabar baiknya, saat ini sudah tersedia vaksin demam berdarah sebagai upaya pencegahan.

Penyakit DBD biasanya ditandai dengan beberapa gejala seperti demam tinggi, nyeri tulang, sakit badan dan sakit kepala, mual, muncul ruam hingga perdarahan. 

Kasus DBD di Indonesia sendiri mengalami peningkatan, yaitu 73.518 kasus pada tahun 2021 dan sebanyak 131.265 kasus pada tahun 2022.

Sedangkan pada tahun 2023 tercatat sebanyak 42.690 kasus DBD selama periode Januari – Juli.

Adapun angka kematian akibat DBD pada tahun 2023 sebanyak 317.

Untuk mencegah terjadinya penyakit DBD maka diperlukan upaya preventif yang tepat. Untuk penjelasan lengkapnya, silakan simak informasi berikut.

Apa itu Vaksin Demam Berdarah?

Vaksin demam berdarah

Pada dasarnya vaksin DBD diperlukan sebagai salah satu upaya untuk menekan kasus demam berdarah sekaligus upaya pencegahan. 

Meskipun saat ini sudah banyak yang menerapkan gerakan 3M Plus (Menguras, Menutup, Mengubur) ditambah dengan memakai kelambu, lotion anti nyamuk dan abate.

Vaksin DBD yang sudah tersedia saat ini merupakan tetravalent dengue vaccine atau TDV. 

Vaksin tersebut mengandung virus dengue tetravalen yang sudah dilemahkan untuk membentuk kekebalan tubuh terhadap 4 jenis virus dengue, seperti virus dengue serotipe 1-4. 

Vaksin ini juga sudah mendapatkan izin edar resmi.

Seberapa Efektif untuk Mencegah Demam Berdarah?

Vaksin demam berdarah

Vaksin demam berdarah TDV memiliki peran yang cukup penting dalam upaya pencegahan penyakit DBD sekaligus membantu mengendalikan penyebaran penyakit tersebut. 

Lantas, seberapa efektif penggunaan vaksin tersebut?

Meskipun penggunaan vaksin untuk mencegah demam berdarah tidak memberikan jaminan 100%. 

Namun, dengan pemberian vaksin tersebut setidaknya mampu mengurangi tingkat keparahan gejala maupun risiko yang muncul pada DBD. 

Selain itu juga sebagai upaya preventif untuk mengurangi penularan penyakit.

Perlu diketahui bahwa vaksin tetravalent dirancang secara khusus untuk memberikan perlindungan yang efektif terhadap 4 tipe virus dengue sekaligus, mulai dari DENV1 sampai DENV4.

Vaksin untuk demam berdarah ini juga sudah melalui serangkaian uji klinis untuk memastikan efektivitas dan keamanannya.

Secara keseluruhan, tingkat keberhasilan vaksin tetravalen dalam mencegah penyakit demam berdarah mencapai 80,2%. 

Sedangkan tingkat efikasi dalam pencegahan hospitalisasi akibat DBD mencapai angka 90,4%.

Siapa yang Boleh Menerima Vaksin Demam Berdarah?

Vaksin demam berdarah

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), merekomendasikan pemberian vaksin tetravalen untuk anak-anak dan usia dewasa dengan rentang usia 6 tahun sampai 45 tahun. 

Vaksin DBD ini bisa diberikan kepada masyarakat dengan rentang usia tersebut, baik yang sudah pernah mengalami DBD maupun yang belum. 

Sementara bagi lansia, pemberian vaksin belum direkomendasikan. Pemberian vaksin DBD ini dilakukan dalam 2 dosis dengan jarak 3 bulan.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang sebaiknya tidak diberikan vaksin yaitu ketika sedang demam tinggi, mengalami infeksi akut berat, gangguan sistem imun, sedang hamil atau menyusui, mengalami keluhan alergi setelah mendapatkan vaksin dosis pertama.

Efek Samping Vaksin Demam Berdarah

Vaksin

Pemberian vaksin tetravalen untuk mencegah dan menurunkan risiko penyakit demam berdarah secara umum hanya menimbulkan efek samping yang ringan dan sifatnya sementara 1-3 hari. 

Diantaranya berupa rasa nyeri atau kemerahan pada area bekas suntikan, nyeri otot, sakit kepala, lelah, dan demam.

Sementara keluhan efek samping seperti pendarahan dan reaksi alergi setelah pemberian vaksin tetravalen sejauh ini belum ada. 

Selain itu, reaksi hipersensitivitas akibat pemberian vaksin juga jarang ditemukan. Persentasenya pun kurang dari 0,1% dari jumlah subjek yang telah diuji.

Baca juga: 5 Penyakit Musim Pancaroba & Cara Mencegahnya

Biaya Vaksin Demam Berdarah

Vaksin DBD termasuk jenis vaksin baru di Indonesia sehingga ada biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan vaksin tersebut. 

Untuk mendapatkan informasi biaya, silakan hubungi Vaksin Demam Berdarah Qdenga.

Saat ini tersedia harga promo yang berlaku untuk pemesanan minimal 2 paket sebesar Rp725.000 atau paket 2 dosis sebesar Rp1.450.000. 

Adapun harga per dosis yang ditawarkan sebesar Rp745.000. Dengan harga tersebut, Anda akan mendapatkan beberapa keuntungan, yaitu:

  • Layanan vaksinasi di rumah oleh dokter khusus vaksinasi, tanpa biaya transport tambahan.
  • Harga yang ditawarkan sudah all in tanpa ada biaya admin tambahan, biaya jasa maupun transportasi sehingga lebih hemat.
  • Tindakan pemberian vaksin dilakukan oleh dokter profesional khusus vaksinasi.

Sebagai informasi, vaksinasi Qdenga termasuk live attenuated vaccine sehingga membutuhkan jarak minimal 28 hari dengan jenis vaksinasi lainnya seperti MR/MMR, JE dan Varicella. 

Area layanan untuk vaksinasi Qdenga ini meliputi wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi. 

Vaksin demam berdarah merupakan salah satu upaya pencegahan yang efektif terhadap penularan penyakit DBD. 

Dengan 2 dosis vaksinasi yang dianjurkan, maka risiko untuk tertular penyakit DBD bisa diminimalisir demikian juga dengan gejala dan keluhan yang dialami jika tertular penyakit tersebut. 

Lakukan reservasi melalui halaman kontak dan dapatkan informasi seputar vaksin lainnya di halaman blog Vaxine Care.

 

Reference: 

 

Artikel telah ditinjau oleh:

dr. Firdausina Ardian Vega

dr. Firdausina Ardian Vega

Artikel Lainnya