Apa Saja Jenis Vitamin B? Ini Manfaat & Gejala Kekurangannya

Apa Saja Jenis Vitamin B? Ini Manfaat & Gejala Kekurangannya

Vitamin B merupakan vitamin yang banyak kita jumpai sehari-hari. Seperti yang kita tahu, bahwa ada beberapa jenis vitamin B, sehingga seringkali vitamin ini sebut vitamin B kompleks.

Sesuai dengan namanya, vitamin B kompleks mencakup dari turunan vitamin B. Masing-masing turunan ini mempunyai fungsi yang berbeda untuk menunjang kinerja organ tubuh.

Ada yang bekerja untuk merawat sistem saraf, melancarkan metabolisme tubuh, mendorong pertumbuhan kuku, rambut dan kulit, hingga merawat kesehatan jantung.

Jadi, apa manfaat dari masing-masing vitamin B? Yuk langsung saja kita bahas!

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri dan Dampak Kekurangan Vitamin B bagi Kesehatan

Mengenal Jenis-Jenis Vitamin B

Vitamin B merupakan salah satu vitamin yang larut dalam air. Awalnya vitamin ini hanya terdiri dari satu jenis, tetapi penelitian-penelitian berikutnya menemukan bahwa vitamin ini terdiri dari beberapa komposisi kimia.

Saat ini vitamin B terbagi menjadi 8 jenis yang masing-masing mempunyai sebutannya sendiri. Secara keseluruhan, fungsi utama dari vitamin ini adalah melancarkan metabolisme dalam tubuh, mendorong pertumbuhan sel, dan menghasilkan energi.

Lalu, apa saja jenis-jenis vitamin B dan apa manfaatnya masing-masing?

8 Jenis Vitamin B: Manfaat dan Gejala Defisiensi

Seperti yang sudah disebutkan, setiap jenis vitamin B mempunyai peranannya sendiri. Apabila ada satu vitamin B yang defisit, dampaknya bisa bervariasi pada tubuh.

Berikut 8 jenis vitamin B dan manfaatnya:

1. Vitamin B1 (Thiamine)

Jenis vitamin B yang pertama adalah vitamin B1. Vitamin ini bermanfaat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan sel dan jaringan tubuh. Orang dewasa disarankan mengonsumsi vitamin B1 dengan jumlah 1-1,4 mg per hari.

Supaya pertumbuhan tubuh berjalan maksimal, disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang tinggi akan vitamin B1, seperti sereal, pisang, jeruk, roti gandum, nasi merah, dan kacang-kacangan.

Jangan sampai menyepelekan asupan vitamin ini. Kekurangan vitamin B1 bisa memberikan dampak buruk pada tubuh, seperti:

  • gangguan koordinasi otot
  • penglihatan berbayang
  • sesak napas
  • peningkatan detak jantung
  • muntah
  • pembengkakan kaki
  • gerakan mata abnormal.

2. Vitamin B2 (Riboflavin)

Riboflavin atau vitamin B2 berperan penting dalam menjaga kesehatan saraf, mata, dan kulit. Vitamin ini juga dinilai efektif dalam mengatasi sakit kepala. Orang dewasa disarankan mengonsumsi 1,1-1,2 mg vitamin ini per harinya.

Konsumsi vitamin B2 yang cukup dapat membantu menjaga dan melancarkan sistem metabolisme tubuh. Hal ini berkaitan dengan fungsinya, yaitu memaksimalkan penyerapan protein, lemak dan karbohidrat yang dicerna oleh tubuh.

Untuk mendapatkan asupan vitamin B2 yang cukup, Anda bisa mengkonsumsi daging tuna, salmon, kuning telur, susu, kacang almond, gandum dan kedelai.

Jika tubuh tidak mendapat vitamin ini dengan cukup, dampaknya bisa berupa:

  • infeksi mulut
  • mata merah
  • anemia
  • kulit kering
  • menghambat pertumbuhan janin pada ibu hamil.

3. Vitamin B3 (Niacin)

Jenis vitamin B berikutnya adalah niacin atau B3. Fungsi vitamin B3 adalah untuk membantu merawat sistem saraf dan meningkatkan kesehatan kulit.

Makanan yang menjadi sumber vitamin B3 ini di antaranya adalah ikan, telur dan daging. Kadar yang dibutuhkan per harinya cukup tinggi, yaitu sekitar 14-16 mg per hari untuk orang dewasa.

Jika tubuh tidak mendapat asupan vitamin B3 dengan cukup, maka dapat menyebabkan:

  • sariawan
  • kelelahan
  • kesulitan konsentrasi
  • diare
  • mulut bengkak
  • lidah berwarna merah cerah
  • gangguan pencernaan
  • depresi.

4. Vitamin B5 (Pantothenic Acid)

Pantothenic Acid atau lebih dikenal vitamin B5, merupakan vitamin yang berfungsi untuk meningkatkan produksi hormon.

Normalnya, setiap orang dewasa perlu mengonsumsi 5 mg vitamin B5 per harinya. Jumlah tersebut terbilang tidak banyak, karena ada banyak makanan yang kaya akan vitamin ini. Sehingga defisiensi vitamin B5 sangatlah jarang terjadi.

Sumber makanan yang kaya akan vitamin B5 ini di antaranya daging, gandum dan semua jenis sayuran. Anda mungkin bisa memenuhi asupan tersebut melalui makanan sehari-hari tanpa sadar.

Gejala yang ditimbulkan dari kekurangan vitamin ini mencakup:

  • rambut rontok
  • kaki atau lengan terasa nyeri
  • mual
  • detak jantung meningkat
  • mudah emosi
  • lelah berlebihan
  • gangguan pencernaan
  • sakit kepala.

5. Vitamin B6 (Pyridoxine)

Vitamin B6 termasuk jenis vitamin B yang penting. Vitamin ini bekerja langsung membantu organ yang memproduksi hemoglobin atau sel darah merah, serta mencerna karbohidrat dan protein menjadi energi.

Asupan vitamin B6 yang disarankan adalah 1,3 mg per hari. Anda bisa mendapatkannya dari sumber makanan seperti pisang, ikan, susu, daging ayam, kentang, dan kacang-kacangan.

Memenuhi asupan vitamin B6 per harinya membantu dalam menghindari risiko defisiensi vitamin B6, seperti:

  • kesemutan
  • kejang
  • depresi
  • kebingungan
  • anemia
  • otot berkedut
  • sudut bibir terluka
  • nyeri kaki dan tangan
  • mual.

Baca Juga: Manfaat Suntik Vitamin B Kompleks beserta Prosedurnya

6. Vitamin B7 (Biotin)

Tubuh yang mendapatkan asupan vitamin B7 yang cukup, memiliki kondisi kesehatan saraf, hati, mata, kulit, dan rambut yang baik. Vitamin ini juga dibutuhkan dalam memelihara kesehatan janin bagi ibu hamil.

Jumlah kebutuhan harian vitamin B7 lebih kecil dari yang lain, yaitu sekitar 30 mcg per hari. Anda bisa mendapatkan asupan vitamin ini dari biji-bijian, jeroan, kuning telur, kembang kol, pisang, sereal dan jamur.

Mengingat fungsinya penting dalam menjaga kesehatan mata, kulit hingga rambut, dampak kekurangan vitamin ini umumnya seperti:

  • kulit kering
  • mata kering
  • rambut rontok.

7. Vitamin B9 (Folic Acid)

Ibu hamil sangat disarankan untuk memperhatikan asupan vitamin B9. Pasalnya, vitamin ini membantu mendorong perkembangan tubuh, khususnya janin.   Asupan vitamin B9 yang cukup dapat mencegah risiko cacat lahir pada saraf bayi.

Dosis vitamin B9 yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah sekitar 600 mcg. Sedangkan untuk orang dewasa cukup 400 mcg saja.

Vitamin ini banyak ditemukan di sereal, bayam, kangkung, buncis, kacang merah, hingga kacang polong.

Pada kasus yang serius, kekurangan vitamin B9 bisa mengakibatkan:

  • anemia megaloblastik atau penurunan jumlah sel darah merah
  • sesak napas
  • lidah bengkak
  • sariawan
  • rambut beruban
  • tubuh lelah
  • gangguan pertumbuhan.

8. Vitamin B12 (Cobalamin)

Jenis vitamin B yang terakhir adalah vitamin B12 atau cobalamin. Vitamin ini bermanfaat untuk membantu merawat sistem saraf, memproduksi sel darah merah dan menjaga daya tahan tubuh.

Orang dewasa setidaknya membutuhkan asupan 4 mcg per hari. Untuk memenuhi asupan vitamin ini, Anda bisa mendapatkannya dari telur, susu, keju, daging dan ikan.

Kekurangan vitamin B12 akan memberikan dampak yang kurang baik untuk tubuh, seperti:

  • gangguan penglihatan
  • penyakit kuning
  • detak jantung tidak teratur
  • sesak napas
  • kesulitan buang air besar
  • ataksia
  • pikun
  • cacat tabung saraf pada janin.

Baca Juga: Vitamin B12 Injeksi, Manfaat hingga Dosisnya

Dapatkan Asupan Berbagai Jenis Vitamin B Injeksi di Jakarta

Sekarang Anda sudah memahami manfaat dari masing-masing jenis vitamin B yang sangat penting untuk menjaga kondisi tubuh.

Jika Anda membutuhkan asupan vitamin B dengan efektif dan aman, Anda bisa mendapatkannya dari suntik atau infus vitamin B yang dilakukan oleh dokter, seperti di Vaxine Care.

Vaxine Care juga menyediakan layanan injeksi vitamin home service, sehingga Anda bisa mendapatkan vitamin dengan nyaman tanpa perlu keluar rumah.

Segera kunjungi halaman infus/suntik vitamin dari Vaxine Care, dan lakukan reservasi sekarang!

Artikel Lainnya