6 Imunisasi Remaja yang Penting untuk Masa Depannya

6 Imunisasi Remaja yang Penting untuk Masa Depannya

Vaksinasi merupakan program perlindungan kesehatan publik yang diterapkan di seluruh dunia. Khususnya pada masa remaja di mana tubuh masih banyak berkembang. Ada beberapa imunisasi remaja yang penting untuk diberikan.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengeluarkan daftar dan jadwal imunisasi yang penting untuk anak dan remaja. Jenisnya disesuaikan dengan acuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan juga peraturan Menteri Kesehatan Indonesia.

Umumnya remaja masa kini sudah mendapatkan sebagian besar imunisasi sejak baru lahir hingga balita. Jadi beberapa jenis imunisasi untuk remaja ini sifatnya hanya penguatan atau melanjutkan saja. Namun ada juga imunisasi atau vaksin yang memang diberikan saat remaja.

Baca Juga: Vaxine Care: Klinik Vaksin Jakarta, Layanan & Dokter Terbaik

Manfaat Imunisasi Remaja

Beberapa jenis imunisasi memang diberikan saat usia anak mulai beranjak menjadi remaja. Hal ini dikarenakan program vaksinasi disesuaikan dengan perkembangan tubuhnya.

Banyak jenis vaksin yang mengikuti atau melanjutkan sederet vaksin yang telah diterima sebagai program imunisasi saat masih bayi hingga anak-anak.

Sebagian remaja mungkin belum diimunisasi dengan lengkap sewaktu kecil. Namun tidak perlu khawatir, remaja masih bisa melakukan “vaksin kejar” (catch-up) agar juga mendapatkan perlindungan dari beberapa penyakit berbahaya.

Imunisasi Remaja yang Penting Diberikan

Vaksin yang diberikan untuk remaja bisa dimulai sejak berusia 9 – 16 tahun. Berikut beberapa jenis vaksin yang perlu didapatkan oleh remaja:

1. Vaksin TdaP

Vaksin ini memberikan perlindungan untuk tiga penyakit sekaligus, yaitu Tetanus, Difteri, dan Aseluler Pertusis yang biasa dikenal dengan batuk rejan atau batuk 100 hari.

  • Tetanus merupakan kuman racun dari dalam tanah yang masuk ke dalam tubuh jika terjadi luka. Misalnya dari benda yang kotor atau berkarat atau luka akibat terjatuh di tanah atau di lokasi yang kotor. Luka ini bisa menyebabkan kejang otot dan gangguan pernapasan.
  • Penyakit difteri juga infeksi berbahaya yang menyumbat saluran pernapasan sehingga mengganggu ritme jantung. Penularannya bisa melalui batuk atau bersin. Jika terlambat, bisa membuat kelumpuhan otot pernapasan dan mengalami gagal jantung.
  • Sedangkan Aseluler Pertusis adalah batuk berkepanjangan yang dikenal batuk rejan atau batuk 100 hari. Hal ini bisa menyebabkan pendarahan mata dan radang paru. Kuman ini dapat ditularkan melalui batuk, bersin atau percakapan.

Saat masih kecil, pencegahan penyakit ini dilakukan melalui imunisasi DPT. Setelah itu disarankan untuk diberikan lagi pada usia 10 tahun. Untuk memperkuat hasilnya, vaksin ini dapat diulang setiap 10 tahun sekali.

2. Vaksin Influenza

Orang banyak menganggap bahwa influenza adalah penyakit ringan. Padahal jika dibiarkan bisa menimbulkan komplikasi seperti sesak napas, pneumonia (radang paru) dan sinusitis (radang sinus). Jika memiliki penyakit seperti asma atau diabetes, maka bahayanya menjadi makin besar.

Pada tahap ringan, influenza memang bisa sembuh sendiri atau dengan bantuan obat-obatan ringan. Namun dengan kondisi polusi seperti belakangan ini, influenza menjadi lebih sulit sembuh hingga membutuhkan bantuan pengobatan antibiotik dan obat resep dari dokter.

Untuk menghindari dampak lebih parah dari influenza maka disarankan agar mulai usia 9 tahun, remaja diberikan vaksin influenza sebagai imunisasi remaja sebanyak setahun sekali.

3. Vaksin HPV

Human Papiloma Virus ini memang lebih sering menyerang remaja wanita. Virus berbahaya ini bisa menyebabkan kanker bibir kemaluan wanita, kanker vagina dan kanker leher rahim. Tipe virus 16 dan 18 menjadi 70% penyebab terjadinya kasus kanker leher rahim.

Tercatat sebanyak sekitar 250.000 orang per tahun di seluruh dunia meninggal akibat kanker leher rahim sehingga pencegahan dengan vaksin menjadi sangat penting. Namun bukan hanya itu, organ tubuh lain juga berisiko karena 80-90% kasus tumor juga berhubungan dengan virus HPV ini.

Pemberian vaksin HPV di Indonesia disarankan diberikan pada remaja wanita saat berusia 10 tahun. Dosisnya diberikan sebanyak tiga kali. Jadwalnya memiliki jeda 1-2 bulan dari dosis pertama ke dosis kedua. Dosis ketiga akan diberikan 6 bulan setelah pemberian dosis pertama.

4. Vaksin Hepatitis A dan B

Penyakit hepatitis A dan B bisa mengakibatkan kerusakan organ hati hingga menjadi kanker hati atau sirosis jika tidak ditangani dengan baik. Cara penularannya sangat mudah karena bisa menular melalui makanan, minuman atau benda yang sudah terkontaminasi.

Oleh karena itu, vaksin hepatitis A dan B penting untuk diberikan pada remaja. Pemberian vaksinasi sebanyak dua kali suntikan yang berjarak sekitar 6 bulan.

5. Vaksin Measles, Mumps, Rubella – MMR

Umum disebut penyakit Campak-Gondongan-Campak Jerman. Campak bisa mengakibatkan kerusakan otak, kejang, dan pneumonia (radang paru). Gondongan bisa mengakibatkan meningitis (radang selaput otak) dan Campak Jerman bisa mengakibatkan kematian bayi saat di kandungan.

Biasanya dosis pertama diberikan saat berusia 9 bulan, 11 bulan, dan 5 tahun. Saat remaja berusia 17-18 tahun, akan diberikan vaksin penguat (booster). Jika sebelumnya belum pernah vaksin, biasanya akan disarankan untuk mendapatkan vaksin satu kali, khususnya jika akan bepergian ke luar negeri.

6. Vaksin Tifoid

Orang umum mengenalnya dengan sebutan penyakit tifus. Penularannya melalui makanan dan minuman. Termasuk juga lingkungan yang kurang bersih atau berisiko tinggi seperti darurat bencana. Gejalanya adalah demam yang sulit turun, nyeri perut, sakit kepala, diare, hingga kulit dan mata terlihat kekuningan.

Vaksin tifus bisa berbentuk kapsul atau suntik. Anak usia 6 tahun biasanya diberikan 4 kapsul untuk diminum 2 hari sekali. Sedangkan bentuk suntik bisa diberikan sejak anak berusia 2 tahun dan diulang 3 tahun sekali hingga usianya mencapai 18 tahun.

Baca Juga: Layanan Vaksin di Rumah Vaxine Care untuk Anak hingga Dewasa

Lengkapi Imunisasi Remaja di Klinik Vaksinasi Jakarta

Pemberian imunisasi remaja memang tidak wajib, namun amat disarankan karena penting untuk melindungi dirinya dari berbagai penyakit yang mengancam di masa depan. Vaksinasi dapat menjadi perlindungan dengan membentuk antibodi terhadap infeksi penyakit tertentu.

Jika Anda berada di Jakarta dan sekitarnya, Anda bisa mendapatkan imunisasi untuk remaja di Klinik Vaksinasi Jakarta seperti Vaxine Care. Vaxine Care juga menyediakan layanan vaksinasi di rumah yang tindakannya dilakukan 100% oleh dokter profesional.

Sebagai klinik vaksinasi, kami menyediakan beragam jenis vaksin dengan lengkap. Segera cek halaman vaksinasi kami dan hubungi kami untuk pertanyaan lebih lanjut.

Artikel Lainnya